Buronan Kelas Satu Thailand Diekstradisi dari RI Pakai Pesawat Khusus

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri bakal mengekstradisi buronan kelas satu Chaowalit Thongduang nan sebelumnya ditangkap di Badung, Bali, kepada Royal Thai Police, pada Selasa (4/6) hari ini.

Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan ekstradisi kepada Chaowalit bakal dilakukan dengan pesawat unik dari Thailand langsung.

"Ekstradisi Selasa hari ini. Pakai pesawat unik dari Thailand. Royal Thai Air Force," ujarnya kepada wartawan dikutip Selasa (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dia mengatakan Chaowalit akan diterbangkan sekitar pukul 15.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Buronan kelas satu Thailand itu sebelumnya sukses ditangkap tim campuran Hubinter Polri di Bali pada Kamis (30/5).

Ia diduga terlibat sejumlah tindak pidana mulai dari peredaran narkoba jaringan internasional, pembunuhan abdi negara kepolisian setempat dan penembakan personil kehakiman di Thailand.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengungkap Chaowalit telah berada di Indonesia selama tujuh bulan terakhir ialah sejak Desember 2023.

Wahyu menyebut Chaowalit melarikan diri dari tahanan saat menjalani pemeriksaan kesehatan gigi di lapas Thailand.

"Kabur ini dari RS Nakhon Si Thammarat ke Indonesia, jadi dikeluarkan red notice oleh pemerintah kepolisian Thailand," ujarnya dalam konvensi pers, Minggu (2/6).

Ke India sebelum Indonesia

Sejak kabur dari lapas, Chaowalit sempat pergi ke India, namun tak lama sebelum kemudian pergi ke Indonesia lewat jalur laut naik kapal sigap alias speedboat selama 17 jam. Menurut Wahyu, Chaowalit tiba di Aceh pada 8 Desember 2023.

Chaowalit kemudian singgah ke beberapa tempat di Sumatera Utara, sebelum terakhir ke Bali pada 20 Mei. Bersamaan dengan berita tersebut, Wahyu mengatakan pihaknya menerima red notice Chaowalit pada 16 Februari lalu.

"Atas dasar red notice tersebut, kemudian tim campuran melakukan penyelidikan dan juga koordinasi di kewilayahan dan melakukan pencarian," katanya.

Wahyu mengatakan pihaknya turut mengamankan sejumlah peralatan bukti saat proses penangkapan. Rinciannya empat buah ponsel, identitas tiruan berupa KTP, KK, akta kelahiran berjulukan Sulaiman nan bertempat tinggal di Aceh Timur.

Selain itu dua kitab rekening BCA atas nama Sulaiman, dan satu buah kartu debit BCA, dan dua buah kartu debit Prum Thai Bank.

Selama pelarian di Indonesia, Wahyu menyebut Chaowalit dibantu delapan penduduk lokal. Mereka mulai dari ojek online, pengemudi taksi, pemasok pengiriman uang, hingga jasa sewa kapal.

(tfq/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional