Buruh dan Pengusaha Tekstil Bandung Desak Pemerintah Berantas Mafia Impor
Sabtu, 6 Juli 2024 14:18 WIB
Buruh dari Aliansi Pekerja Textile Garment Dan IKM melakukan tindakan unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 5 Juli 2024. Buruh menuntut pemerintah untuk segera menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil dari ancaman kebangkrutan dan PHK massal mengenai derasnya produk tekstil impor murah nan masuk ke pasar dalam negeri tanpa perlindungan dari pemerintah. TEMPO/Prima Mulia
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pekerja nan tergabung dalam Aliansi Industri Kecil Menengah dan Masyarakat Tekstil Indonesia, mendesak pemerintah menghentikan impor produk tekstil. Dalam demonstrasi nan berjalan di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 6 Juli 2024, para pekerja menilai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Menteri Perdagangan kudu bertanggung jawab mengenai lesunya industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Pelaku industri tekstil juga mengkritik Menteri Keuangan Sri Mulyani, nan tidak tegas membenahi bea masuk produk impor di Ditjen Bea Cukai. Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bekerya (IPKB) Nandi Herdiaman, menduga adanya pembiaran penyelundupan impor dengan modus borongan. Nandi menanti sikap tegas Sri Mulyani untuk segera membereskan persoalan bea masuk peralatan impor. "Kami juga meminta abdi negara segera menangkap pihak nan terlibat dalam persekongkolan impor, termasuk perusahaan logistik rekanan Bea Cukai nan barangnya selalu masuk jalur hijau," kata Nandi dalam keterangan tertulis, Sabtu 6 Juli 2024.
Aliansi pekerja dan pengusaha tekstil juga mendesak Menteri Perdagangan agar kembali memberlakukan Permendag Nomor 36 Tahun 2023. "Kami meminta Menteri Perdagangan untuk aktif dan tegas menertibkan dan menyita barang-barang impor terlarangan nan saat ini terlihat diperjualbelikan secara online maupun offline," kata Nandi.
Iklan
Salah seorang perwakilan pengunjuk rasa, Agus Riyanto, mengutarakan bahwa di Bandung terdapat praktik perdagangan tekstil ilegal. Menurut Agus, Pemerintah Jawa Barat punya kewenangan untuk menertibkan praktik terlarangan tersebut. "Di Cigondeweh banyak pedagang berpaspor Cina nan berdagang di ruko-ruko, apalagi telah merambah ke pasar Tegal Gubuk, tapi Pemda Jabar hanya tak bersuara saja," klaim Agus.
Pilihan editor: Ribuan Buruh Tekstil Kena PHK, Buruh: Menteri Perdagangan Harus Bijak
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Terkini: Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Juli 2024
1 hari lalu
Terkini: Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Juli 2024
Banggar DPR menyetujui dugaan dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias RAPBN 2025.
Ribuan Buruh Tekstil Kena PHK, Buruh: Menteri Perdagangan Harus Bijak
2 hari lalu
Ribuan Buruh Tekstil Kena PHK, Buruh: Menteri Perdagangan Harus Bijak
Perwakilan pekerja mengatakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas kudu bijak memandang persoalan nan dituntut oleh buruh.
Daftar Produk Cina nan Akan Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Ada Tekstil
4 hari lalu
Daftar Produk Cina nan Akan Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Ada Tekstil
Zulhas mengungkapkan bahwa produk impor asal Cina bakal dikenakan bea masuk hingga 200 persen.
Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang
5 hari lalu
Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang
Pemerintah bakal mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen pada produk impor asal Cina nan membanjiri pasar Indonesia.
Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun
5 hari lalu
Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun
Berita terkini ekonomi upaya hingga Minggu sore, 30 Juni 2024 antara lain bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto menepis rumor bangkrut.
Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif
5 hari lalu
Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif
Banjir impor produk tekstil belakangan justru membikin industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri terpuruk.
Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut
6 hari lalu
Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut
Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka bunyi perihal kondisi terkini perusahaan nan dipimpinnya usai diisukan bangkrut.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil mengenai Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia
6 hari lalu
Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil mengenai Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyayangkan rencana dibukanya pabrik tekstil Tiongkok dihembuskan ketika industri tekstil dalam negeri sedang memburuk.
Terkini: APBD Jakarta nan Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK
7 hari lalu
Terkini: APBD Jakarta nan Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.
Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK
7 hari lalu
Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK
APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu tenaga kerja kena PHK.