Capaian UMKM Pertamina Tembus Rp1 Miliar di Inacraft

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bimbingan PT Pertamina (Persero) sukses memperoleh pendapatan lebih dari Rp1 miliar di hari kedua arena International Handicraft Trade Fair (Inacraft). “Ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk lokal kita mempunyai kualitas dan berkekuatan saing tinggi bagi pasar internasional,” tutur Fadjar Djoko Santoso, selaku Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) dalam keterangan tertulis, dikutip Ahad, 6 Oktober 2024.

Setelah digelar untuk pertama kalinya pada 2022, tahun ini Inacraft On October Vol.3 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) selama lima hari sejak 2 Oktober hingga hari ini, 6 Oktober 2024. Acara ini menjadi gelaran tambahan dari Inacraft utama nan digelar setiap Februari sejak 1999.

Sebagai salah satu badan milik negara, Pertamina berkomitmen penuh dalam upaya pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Salah satunya, dengan mengikutsertakan puluhan UMKM dalam Inacraft nan merupakan arena pameran terbesar se-Asia Tenggara.

Keikutsertaan Pertamina, Fadjar menerangkan, ditujukan guna penetrasi UMKM ke pasar nan lebih luas, khususnya bagi para pelaku upaya di bagian craft dan fashion. Tahun ini, Pertamina membawa 20 UMKM nan tersebar dari beragam wilayah di Indonesia, dengan produk-produk unggulan nan berfokus pada karakter dan kearifan lokal.

Melalui Program Kemiraan UMKM, Pertamina juga turut memberikan pendampingan serta training intensif kepada UMKM dari beragam sektor. Sokongan Pertamina juga berupa pemberian modal hingga membukakan gerbang menuju pasar nasional dan internasional melalui pameran semacam Inacraft.

“Dengan pendampingan nan tepat, UMKM Pertamina dapat lebih berkualitas, handal dan berkekuatan saing,” tutur Fadjar. Ini sebagai kontribusi Pertamina dalam menggerakkan perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Iklan

Salah satu UMKM bimbingan Pertamina adalah upaya Sekar Mukti Craft Bantul Yogyakarta. Sutedjo, pemilik upaya mengaku telah dibina Pertamina mulai dari awal merintis pada tahun 2009. 

Ia menyebut bahwa Pertamina memberikan training tentang langkah mengelola bisnis, training keuangan, hingga memberi akses dalam meningkatkan kualitas produk guna memperluas pasar. Dalam proses produksinya, dia turut memberdayakan masyarakat kurang mampu, kawan-kawan tuna wicara dan kawan tuli. 

“Kini, upaya kami bisa bersaing di tingkat nasional, apalagi sudah menembus pasar internasional dan pameran di Dubai dan Afrika Selatan dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pertamina,” tutur dia. 

Melalui kesuksesan nan telah dia raih, Sutedjo mengaku bisa membiayai pengobatan anak keduanya nan berkebutuhan khusus.

Pilihan Editor: Terkini: ESDM Buka Suara soal Rencana Prabowo Ganti Subsidi BBM Menjadi BLT, BBN Airlines Indonesia Segera Buka Rute Jakarta-Pontianak

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis