CELIOS: Empat Menteri Terkaya Kabinet Indonesia Maju Terafiliasi Bisnis Tambang

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengungkapkan keterlibatan empat menteri terkaya dalam Kabinet Indonesia Maju nan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dalam upaya tambang. Kekayaan nan dimiliki oleh empat menteri tersebut setara dengan 54 persen total kekayaan seluruh menteri dalam kabinet.

“Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, total kekayaan keempatnya mencapai lebih dari Rp13,36 triliun alias setara dengan 54,24 persen total kekayaan dalam kabinet,” bunyi laporan CELIOS nan berjudul Pesawat Jet untuk Si Kaya, Sepeda untuk Si Miskin tersebut.

Keempatnya berasas laporan CELIOS terafiliasi dengan bisnis tambang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam salah satu upaya tambang terbesar di Indonesia ialah PT Adaro Energy. Sandiaga terlibat langsung sebagai salah satu pemilik, sementara Erick terafiliasi lewat kakak kandungnya, Garibaldi ‘Boy’ Thohir nan menjadi salah satu pemilik perusahaan.

Sedangkan dua menteri lainnya, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih ialah Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga merupakan pemilik langsung dari dua perusahaan tambang. Prabowo mempunyai Nusantara Group, dan Luhut di sisi lain bergeliat di PT Toba Sejahtera. Namun, dua perusahan ini mempunyai kapabilitas nan relatif lebih mini dibandingkan perusahaan tambang lainnya seperti PT Adaro Energy, PT Bumi Resources, Sinar Mas Mining Group, PT Indika Energy, hinga PT Bayan Resources.

Empat menteri tersebut dikatakan mempunyai kekayaan di atas Rp1 triliun. Mereka adalah Sandiaga dengan kekayaan Rp7,97 triliun. Kemudian ada Erick Thohir nan mempunyai kekayaan Rp2,3 triliun, Prabowo Subianto nan mempunyai kekayaan Rp2,04 triliun, serta Luhut nan kekayaannya mencapai Rp1,04 triliun.

Iklan

CELIOS juga mengungkapkan bahwa dalam lima tahun kepemimpinan Jokowi, rombongan pejabat publik sedikitnya telah mengalami peningkatan kekayaan tahunan sebesar 8,61 persen. Hal ini jauh mengungguli kenaikan tahunan bayaran pegawai secara nasional nan hanya berkisar 5,51 persen. Adanya temuan ini menurut CELIOS menjadi bukti ketidakadilan ekonomi dimana pejabat publik telah menikmati kesejahteraan lebih sigap daripada masyarakat kebanyakan.

"Laporan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin tidak terdistribusi secara merata. Sejak 2020, kekayaan tiga orang terkaya telah meningkat lebih dari tiga kali lipat, sementara pertumbuhan bayaran pekerja hanya sebesar 15%,” ujar Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira Adhinegara pada Rabu, 25 September 2024.

Pilihan Editor: Begini Respons Jokowi soal Rencana Prabowo Bentuk Zaken Kabinet

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis