ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Senin, 10 Jun 2024 16:36 WIB
Makassar, CNN Indonesia --
Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjukrasa menolak rencana pemerintah untuk Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) dengan membakar ban jejak dan menahan sebuah mobil boks, Senin (10/6).
Massa berorasi secara bergantian, namun pihak perwakilan DPRD Sulsel tidak kunjung menemui massa. Massa pun melempari pintu pagar instansi perwakilan rakyat tersebut.
Dalam aksinya massa HMI membawa delapan tuntutan di instansi DPRD Sulsel salah satunya adalah menolak rencana pemerintah mengenai penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2024 tentang TAPERA nan dianggap tidak pro terhadap rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"HMI Cabang Makassar menolak rencana TAPERA nan tidak pro terhadap rakyat," kata koordinator aksi, Alwi.
Selain itu, massa juga mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk untuk mencopot Mendikbudristek Nadiem Makarim.
"Hentikan segala praktik komersialisasi pendidikan dan meminta kepada DPR RI untuk merekonstruksi sistem pendidikan. Makanya kami mendesak agar presiden mencopot Menteri Pendidikan," ungkapnya.
Kemudian massa juga menyoroti rencana Revisi Undang-undang (RUU) penyiaran nan bakal memberangus kebebasan pers di Indonesia.
Akibat tindakan unjuk rasa tersebut akses jalan di depan instansi DPRD Sulsel tidak dapat dilalui masyarakat, sehingga terjadi kemacetan nan panjang.
Hingga saat ini, massa tetap melakukan tindakan unjuk rasa menolak penerapan TAPERA.
(mir/kid)
[Gambas:Video CNN]