Deret Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus pembunuhan Vina di Cirebon kembali menjadi perbincangan publik usai kontroversi movie berjudul Vina: Sebelum Tujuh Hari.

Film tersebut menggambarkan pembunuhan dan pemerkosaan oleh sekelompok pemuda geng motor di Cirebon pada 2016.

Usai menjadi sorotan, polisi menegaskan kasus tersebut tetap belum ditutup. Berikut fakta-fakta terkini kasus pembunuhan Vina Cirebon:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka cabut BAP, polisi susah cari DPO

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan membeberkan argumen petugas memburu para pelaku kasus pembunuhan Vina di Cirebon.

Dalam kasus itu terdapat 11 tersangka, tiga di antaranya tetap dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka ialah Pegi namalain Perong, Andi, serta Dani.

Pengadilan sebelumnya telah menjatuhkan vonis ke delapan tersangka di kasus tersebut.

Namun, Surawan mengatakan para tersangka mencabut keterangan berkas aktivitas pemeriksaan (BAP) saat kasus dilimpahkan dari Polresta Cirebon ke Polda Jabar.

Kondisi tersebut, kian mempersulit petugas mencari tiga DPO alias buron di kasus pembunuhan Vina.

"Itu kesulitan kita. Jadi saat di [Polresta] Cirebon, mereka kooperatif," ujar Surawan, Jumat (17/5).

Dia lampau berkata, "Tapi saat dilimpahkan Polda, para tersangka mencabut keterangannya baik terhadap dirinya sendiri maupun ketiga DPO itu. Sehingga kita susah menelusuri di situ."

Alasan tersangka cabut BAP

Pengacara para terpidana, Jogi Nainggolan, mengungkap argumen pengguna dia mencabut keterangan BAP.

Menurut Jogi, saat itu pengguna dalam keadaan tak berkekuatan setelah diamankan petugas.

"Jadi ketika di-BAP di Polda Jabar, pengguna kami menarik semua BAP nan di Polresta Cirebon lantaran dalam keadaan tidak berdaya," kata dia dikutip detikcom, Jumat (17/5).

Jogi mendampingi proses norma lima terpidana dalam kasus tersebut. Mereka ialah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra dan Sudirman.

Dia juga mendampingi mereka saat proses pelimpahan berkas perkara dari Polresta Cirebon ke Polda Jabar.

5 Pelaku Pertimbangkan PK

Jogi juga menyatakan dia dan pengguna berencana mengusulkan peninjauan kembali (PK). Ia percaya para pengguna merupakan korban rekayasa kasus.

"Upaya untuk mengusulkan PK sedang kami pertimbangkan jika kasus ini bisa terungkap secara transparan," ujar dia.

Meski begitu, Jogi mendukung langkah Polda Jabar mengusut kasus pembunuhan Vina dengan transparan.

Jogi juga menyebut pelaku nan melakukan kejahatan terhadap Vina tak mengenai dengan pengguna dia.

"Saya pun percaya, suatu saat pengguna kami meski menderita jiwa maupun bentuk dirugikan lantaran mendekam selama 8 tahun, mudah-mudahan dengan tertangkapnya tiga orang ini, kasus ini bisa terkuak," ujar Jogi.

Ayah kekasih Vina buka suara

Keluarga Muhammad Rizky namalain Eki, kekasih Vina Cirebon, angkat bunyi mengenai kasus pembunuhan nan terjadi pada 2016.

Eki juga menjadi korban dalam kasus pembunuhan.

Ayah Eki, Iptu Rudiana, menyatakan selama ini tak pernah putus asa mengungkap kasus pembunuhan Vina dan Eki. Pernyataan dia terungkap dalam video di akun IG @rudianabison.

"Eki adalah anak kandung kami nan mana menjadi korban dari kelompok-kelompok nan kejam. Saya tidak tak bersuara dan saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim," kata Rudi dalam rekaman video.

Rudi mengatakan telah sukses menangkap sejumlah pelaku berkah support Satuan Reskrim Polri.

Dia lantas meminta masyarakat tak memberi pernyataan nan membebani dan menambah rasa sedih family korban.

Polri ikut turun tangan

Bareskrim Polri ikut turun tangan dengan mengerahkan tim asistensi untuk membantu Polda Jabar mencari keberadaan ketiga pelaku.

Satu dari tiga DPO disebut-sebut berada di Jakarta.

"Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri juga menurunkan tim untuk membantu Polda Jawa Barat," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (16/5).

(isa/mik)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional