Deretan 4 Poin Menyoal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bilang izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal diperpanjang. Surat  izin bertindak hingga 31 Mei 2024.

Freeport mestinya sudah tidak bisa mengekspor konsentrat tembaga sejak tahun lalu, karena pemerintah melarang ekspor sejumlah mineral mentah mulai 10 Juni 2023. Akan tetapi nampaknya peraturan ini dikecualikan untuk empat perusahaan nan telah menyelesaikan separuh bangunan smelter. Mereka adalah PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Sebuku Iron Lateritic Ores, PT  Kapuas Prima Coal, dan PT Freeport Indonesia.

Apa poin lainnya tentang perizinan ini?

-Perizinan

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas bilang negosiasi perizinan  telah dibahas di Washington DC pada November 2023. 

Pada Kamis 28 Maret 2024 lampau Tony Wenas menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk menemui Jokowi kembali. Sebelumnya Jokowi bilang tidak mau membahas perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport sebelum negosiasi penambahan saham dan perpanjangan perjanjian dibereskan. 

-Perpanjangan Izin Ekspor Sampai 2061

Indonesia miliki saham di Freeport saat ini sebesar 51 persen. Angka itu  rencana bakal dinaikkan kembali 10 persen, jika pemerintah merevisi PP No. 96 tahun 2021.

Iklan

Penambahan saham dibarengi dengan perpanjangan izin tambang Freeport di Indonesia berhujung 2041. Artinya jika penambahan itu disepakati, izin tambang bakal bertindak sampai 2061. 

-Perdebatan Tiga Menteri

Pemerintah tengah susun rancangan peraturan perpanjangan izin Freeport ewat revisi Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tenang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. 

Revisi didorong Menteri Investasi Bahlil Lahadalia nan berencana berikan prioritas wilayah izin upaya pertambangan unik (IUK) pada organisasi kemasyarakatan alias ormas. nan ditentang Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Energi Arifin Tasrif.

-Tuai Kritik dari Akademis

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gajah Mada Fahmy Radhi kritik persoalan (izin ekspor konsentrat tembaga) ini. Sebab baginya program ini tak sejalan dengan program hilirisasi nan selama ini dikedepankan. Fahmy mengakui Jokowi cukup patriotik menentang keras negara Uni Eropa mengenai larangan ekspor bijih nikel dari Indonesia. Akan tetapi dia menyayangkan sikap Jokowi nan bertekuk dengkul pada Freeport.

DANIEL A FAJRI | ILONA ESTHERINA 
Pilihan editor: Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis