Devina Hermawan Curhat Pembajakan Buku di Marketplace: Bisa Bunuh Penulis Lokal

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Akun IG ahli masak Devina Hermawan mengunggah beberapa tangkapan layar buku-buku bajakan resep masakan seharga Rp 1.800 di marketplace Shopee. Aksi pembajakan kitab semacam itu membikin Devina geram lantaran bisa membunuh para penulisnya. Dua kitab Devina salah satu nan dibajak dan dijual murah. “Jangan bunuh penulis lokal,” kata Devina seperti ditulis di takarir unggahan itu pada Jumat, 4 September 2024.

Sejak Rabu, 2 Oktober kemarin, Devina bersuara lantang di sosial media IG alias X menyoroti pembajakan buku.  Brand Ambassador Mie Sedap itu menyebut pembajakan kitab ini bisa mematahkan semangat para calon penulis dalam negeri dan penerbit. Menurut Devina, para penulis lokal sangat berjuntai pada penerbit dan royalti nan dihasilkan dari penjualan buku. “Jangka panjang, pembajakan ini mematahkan semangat calon penulis dalam negeri dan juga membunuh industri penerbit serta toko buku tradisional,” kata dia.  

Selain itu, Devina bercerita, menerbitkan kitab memerlukan proses panjang dan biaya nan banyak. Kondisi itu berbeda dengan kebiasaannya nan membagikan resep makanan secara cuma-cuma di sosial medianya. “Menerbitkan kitab resep itu prosedurnya jauh lebih kompleks, panjang, dan menelan biaya tidak sedikit. Bagaimana penulis-penulis di Indonesia bisa berkembang jika seperti ini,” kata dia. 

Dalam rangkaian unggahannya di IG dan X, Devina juga langsung mengadukannya ke akun resmi Shopee soal pembajakan kitab ini. Devina menuding manajemen Shopee membiarkan penjualan kitab bajakan ini. 

Dia menyebut sudah banyak laporan nan masuk ke Shopee, tapi tak ada tanggapan. “Baru tahu @ShopeeID itu ‘tutup mata’ membiarkan kitab dibajak (fotocopy, scan pdf, dsb). Sudah berulang kali dilaporkan, tanggapannya terkesan mempersulit pelapor dan terkesan dibiarkan,” kata dia. 

Tudingan Devina itu bukan tanpa alasan. Dia menyebut para penjual kitab bajakan itu justru menantang para pelapor untuk mengadukan ke Shopee. “Pantes saja para penjual tsb menantang kembali pelapor: ‘laporkan saja, tidak bakal terjadi apa-apa.’ Ternyata, selama ini penerbit pun mengeluhkan perihal serupa,” kata dia.

Iklan

Komentar dan unggahan Devina pada manajemen Shopee akhirnya ditanggapi Direktur Utama Shopee Indonesia, Handhika Jahja. Percakapan dengan Handika ini juga Devina unggah di sosial media. Mula-mula, Handhika mengapresiasi laporan nan dibuat Devina sembari meminta maaf atas kejadian tersebut. “Kami berkomitmen untuk menciptakan platform nan sehat dengan menjaga kewenangan kekayaan intelektual,” kata Handika dalam unggahan Devina. 

Handhika mengatakan Shopee telah memblokir produk dan toko nan melanggar kewenangan cipta. “Sudah diban dan dihapus hari ini,” kata dia. 

Devina berambisi Shopee bisa lebih sigap dan tanggapan atas laporan masyarakat soal pembajakan kitab di platform itu. Devina berambisi pucuk ketua Shopee bisa mendukung kemajuan organisasi penulis di Indonesia. Usai laporan itu, Shopee juga langsung menurunkan seluruh produk bajakan dari kitab milik Devina. “Dalam hitungan jam Shopee Indonesia menurunkan secara tuntas seluruh peredaran karya cipta terlarangan dua kitab saya,” kata dia. 

Dalam unggahan terbaru, Devina juga merekam komentar dari pengikutnya dengan akun @dhilasina. Akun tersebut mendukung langkah Devina menyuarakan pembajakan kitab di marketplace. @dhilasina menyebut kitab bajakan di Shopee memang sedang marak dan dijual murah. “Berulang kali followers melaporkan setiap ketemu nan bajak bukuku dan jual dalam corak pdf semurah-murahnya. Rp 10 ribu paling mahal,” kata dia.  Padahal, kata dia, menulis kitab itu memerlukan tenaga dan waktu. “Padahal nyusunya berdarah-darah, mencurahkan semua waktu dan effort,” kata dia. 

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis