TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BBRI alias Bank BRI menyatakan pengguna aplikasi BRI Mobile alias BRImo telah mencapai 38,61 juta per akhir Desember 2024. Dari jumlah user tersebut, nilai transaksinya mencapai Rp 5.596 triliun.
Aplikasi mobile banking BRI ini diluncurkan pertama kali pada 2019 silam. “Naik 34,57 persen,” kata Direktur Utama Bank BRI Sunarso dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 secara virtual pada Rabu, 12 Februari 2025.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Bank BRI mengumumkan telah mencetak laba Rp 60,64 triliun sepanjang 2024. Selain itu, nilai aset BRI juga tercatat sebesar 1.993 triliun alias tumbuh 4,2 persen.
Selain itu, Bank BRI juga telah menyalurkan angsuran Rp 1.354,64 triliun. Penyaluran ini didominasi untuk aktivitas upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan nilai transaksi Rp 1.110,37 triliun alias 81,97 persen.
Sunarso merincikan, ada angsuran Rp 627 triliun untuk upaya mikro, Rp 209 triliun untuk konsumer, dan Rp 273 trilun untuk ritel menengah. Sementara, angsuran untuk korporasi BRI hanya menyalurkan Rp 244 triliun sepanjang 2024. “Kredit didominasi kepada UMKM,” kata Sunarso.
Bank BRI juga telah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.365 triliun sepanjang 2024. Jumlah itu terdiri dari tabungan Rp 544 triliun, giro Rp 374 triliun, dan simpanan Rp 446 triliun.
Sunarso mengatakan pada 2025 ini juga tetap ada beragam tantangan ekonomi dunia maupun lokal. Di global, perang jual beli antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta kebijakan Bank Sentral The Fed mesti diwaspadai. Sementara itu, di dalam negeri turunnya inflasi sepanjang Januari 2025 bakal turut berakibat pada UMKM.
Menurut Sunarso, penggerak UMKM adalah daya beli dan konsumsi rumah tangga. “Kalau ini menurun, permintaan angsuran juga menurun,” kata dia.