Klaten Jadi Sasaran Program Becak Listrik, PBLI Luncurkan Aplikasi SosioEmpowering

Sedang Trending 3 jam yang lalu

TEMPO.CO, Klaten - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu wilayah sasaran Program Becak Listrik dari Persatuan Becak Listrik Indonesia (PBLI) nan didukung oleh Kementerian UMKM dan PT LEN Industri (Persero). 

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza datang saat dilangsungkan serah terima becak listrik dari PBLI kepada Paguyuban Becak Listrik Jawa Tengah di wilayah Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten pada Rabu, 12 Februari 2025, 

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kesempatan itu, sekaligus diresmikan Becak Listrik Pintar serta demo aplikasi SosioEmpowering PBLI buatan karya anak bangsa. 

Dalam sambutannya, Wamen UMKM Helvi mengemukakan support itu merupakan bentuk realisasi janji Presiden Prabowo Subianto untuk mengangkat rencana hidup orang banyak, terutama dari golongan lanjut usia (lansia). "Kedua, bagi saya ini adalah kesempatan untuk UMKM, terutama UMKM lokal," kata Helvi. 

Ketua Umum PBLI Mayor Jenderal TNI (Purn) Glenny Kairupan menyampaikan perihal senada. Ia menyebut pendapat becak listrik berasal dari Presiden Prabowo.

“Beliau (Prabowo) selalu berpikir gimana untuk sesuatu nan bisa digunakan oleh masyarakat,” ujar Glenny.

Ia menuturkan Program Becak Listrik itu bermaksud membantu masyarakat dengan mata pencahariannya adalah pengemudi becak, khususnya mereka nan sudah lanjut usia, alias di atas 60 tahun.

"Klaten, Jawa Tengah ini menjadi letak penyerahan becak listrik kali ini lantaran berasas info nan dihimpun oleh PBLI mencatat, Jawa Tengah mempunyai organisasi penarik becak nan sangat besar," katanya.

Glenny berharap, dengan adanya becak listrik bisa meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar. “Semoga bisa menjadi tambahan untuk kehidupan bapak-bapak,” ucap dia. 

Ia menambahkan PBLI berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pengayuh becak di seluruh Indonesia. Melalui beragam program, organisasi itu berupaya memberikan support nan komprehensif, mulai dari penyediaan becak listrik, pelatihan, hingga support teknis.

Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengungkapkan bahwa aktivitas hari ini sekaligus memperkenalkan sebuah teknologi nan bakal menunjang performa becak listrik.

“Kemudian pada hari ini Klaten mendapatkan becak listrik nan lebih maju teknologinya. nan dilengkapi oleh sensor dan aplikasi. Kenapa kami membikin penemuan untuk bikin aplikasi ini? Itu untuk satu, menjaga dari pengemudinya sendiri,” kata Bobby.

Lalu nan kedua, dia mengatakan, agar bisa mengoptimalkan pendapatan bagi pengemudinya juga. “Jadi kita bisa lihat statistik data-datanya. Berapa kilo dia jalan, kemudian berapa kira-kira potensi pendapatannya, di mana saja pelanggan-pelanggannya," ujar dia.

Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa memandang kondisi dari si becak itu sendiri, apakah becak listrik kudu diservis, kekuatan baterai, dan lainnya.

“Dan tentunya nan dilakukan di sini adalah faedah buat pengendara becaknya, kemudahan-kemudahan untuk pengendara becaknya, keselamatan untuk penumpangnya," ungkapnya. 

Bobby berambisi dengan dimulainya becak listrik bisa membangkitkan ekonomi desa. “Pada akhirnya kita merealisasikan Asta Cita beliau (Prabowo) bahwa ekonomi itu kudu bangkitnya dari desa, kudu bangkitnya dari bawah,” kata Bobby. “Sehingga kami mengharapkan dari industri di sini, 2045 itu betul-betul terjadi Indonesia emas, Indonesia maju.” 

Selain penyerahan becak listrik, pada kesempatan nan sama turut digelar aktivitas peresmian Becak Listrik Pintar serta demo aplikasi SosioEmpowering PBLI buatan karya anak bangsa

SosioEmpowering merupakan aplikasi nan dikembangkan oleh PBLI sebagai bentuk nyata atas komitmen organisasi ini dalam memberikan support nan berkepanjangan bagi para penerima manfaat.

Direktur PT LEN Inovasi Teknologi (IoT) Fendy Andriawan menjelaskan SosioEmpowering datang sebagai corak tanggung jawab sosial dalam program becak listrik, prinsip dari tanggung jawab itu sendiri terletak pada akibat positif nan berkelanjutan. 

"SosioEmpowering mempunyai tiga subsistem nan terdiri dari Smart Sensor nan terpasang pada becak listrik; aplikasi becak management system; serta info analytic system. Sedangkan untuk fitur unggulan dari SosioEmpowering ini adalah fitur info analytic nan diperoleh dari tiga aspek," tuturnya menjelaskan.

Pertama, real time monitoring, sebagai media untuk melakukan kajian info seperti perkiraan pendapatan, jarak tempuh, dan analisa aktivitas pengguna serta konsumen.

Kedua, asset management, sebagai media untuk mengelola database demografi, distribusi, dan status becak listrik. Terakhir, maintenance support, sebagai media untuk melakukan ticketing problem, dan mempermudah melakukan troubleshooting.

“Platform SosioEmpowering ini diharapkan dapat diintegrasikan dengan sistem pemerintah daerah, sehingga pemerintah wilayah dapat turut serta memantau dan mensukseskan program-program nan berangkaian dengan aktivitas sosial,” kata Fendy.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis