TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, turut dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamnnya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Dilansir dari Antara, usai pemanggilan tersebut, Diana Kusumastuti mengungkapkan pembicaraannya mengenai dengan penyusunan kabinet Prabowo-Gibran, di mana dia kemungkinan besar bakal menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum.
Diana juga menuturkan bahwa di bawah pemerintahan Prabowo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal dibagi menjadi dua kementerian, ialah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perumahan. Sehingga, pembagian ini bakal melibatkan figur lain untuk memimpin masing-masing kementerian tersebut.
Diana Kusumastuti. Foto: brantas-abipraya.co.id.
Tentang Diana Kusumastuti
Diana Kusumastuti adalah seorang birokrat Indonesia nan telah mempunyai reputasi panjang dalam bagian prasarana dan pembangunan. Dia lahir di Surakarta pada 1967.
Diana mempunyai latar belakang pendidikan sebagai Sarjana Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1991. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar Magister Teknik Studi Pembangunan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004.
Iklan
Pada Desember 2020, dengan latar belakang pendidikan nan kompeten dalam bagian arsitektur dan pembangunan, Diana kemudian dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Salah satu megaproyek pembangunannya adalah Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sepanjang 2023, Ditjen Cipta Karya telah menggelontorkan biaya sebesar Rp10,38 triliun untuk IKN. Mulai dari untuk pengadaan pada bagian air minum IPA, hingga jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku, serta Sanitasi berupa IPAL dan TPST.
Lebih lanjut dalam pengembangan area permukiman, Kementerian PUPR bakal melakukan pembangunan IKN Nusantara, khususnya pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dan penataan Sumbu Kebangsaan.
Untuk diketahui, selain menjadi Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana juga menjabat sebagai komisaris PT Brantas Abipraya (Persero), terhitung sejak 31 Januari 2023 berasas Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-19/MBU/01/2023.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | ANTARA
Pilihan Editor: 20 Tahun Jalan Prabowo Menjadi Presiden RI, Impiannya Terwujud pada Pilpres 2024