Dirut BTN Ungkap Program 3 Juta Rumah Tidak Semuanya Berbentuk Pembiayaan KPR

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon Napitupulu menegaskan jumlah 3 juta rumah dalam program Prabowo Subianto mengenai perumahan rakyat bertindak untuk setiap tahun. Namun, kata dia, tidak semuanya berbentuk pembangunan rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

“(tiga juta) itu dalam satu tahun, tapi tidak semuanya berbentuk KPR,” kata Nixon saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 13 November 2024.

Nixon menambahkan, tidak semua support berupa pembiayaan rumah baru. Bagi rumah nan perlu support akomodasi mandi cuci kakus alias MCK, kata dia, bisa jadi modelnya berupa support untuk pemenuhan akomodasi tersebut. Saat ini dirinya mengaku terus berkomunikasi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, mengenai persiapan lahan hingga pembiayaan.

Selain itu, Nixon mengatakan bahwa tiga juta rumah itu bakal dibagi antara wilayah kota dan perdesaan. Dua juta di antaranya bakal dibangun di desa dan satu juta berada di area perkotaan. “Hal inilah nan sedang dihitung oleh tim Pak Ara. Di wilayah urban nilai tanah sudah mahal, orang kota maunya akses nan terjangkau,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan pembangunan dua juta unit rumah di perdesaan bakal dipercayakan kepada upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Perusahaan kontraktor konglomerat dilarang untuk masuk ke bagian ini!" kata Hashim dalam pertemian APEC Business Advisory Council Indonesia di Hutan Kota by Plataran, GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Langkah tersebut, kata Hashim, bermaksud mendorong pengembangan UMKM di wilayah sekaligus menciptakan kelas menengah baru. Dia mengaku mendengar pernyataan dari pemerintah, kelas menengah di Indonesia telah berkurang sembilan juta orang. Menurutnya pemerintah mau mengembangkan dan membesarkan kelas menengah.

Sementara itu, untuk gedung di area perkotaan menurutnya dibangun dalam corak apartemen alias gedung vertikal. Menurut Hashim, apartemen ini bakal bekerja sama dengan pemerintah daerah. Dia mencontohkan di Jakarta, program ini bakal membidik kerja sama dengan Perumda Pasar Jaya.

Han Revanda berkontribusi pada tulisan ini.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis