Disdik Depok Datangi Wensen School Usai Viral Balita Dianiaya

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Depok, CNN Indonesia --

Jajaran Dinas Pendidikan Depok mendatangi Wensen School usai viral dugaan penganiayaan terhadap seorang anak berumur dua tahun saat dititipkan di tempat tersebut.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno mengatakan kedatangannya untuk meminta penjelasan dan keterangan dari pihak Wensen School soal dugaan penganiayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku mendapat laporan peristiwa itu dari Lurah setempat serta info di media sosial.

"Kami juga membaca dari media di samping laporan Pak Lurah. Dilanjutkan juga memandang dari hasil tayangan. Di situ adalah diperoleh dari CCTV. Telah terjadi kekerasan kepada dua anak nan menjadi siswanya alias muridnya. Dimana dilakukan oleh seorang ibu-ibu saya juga belum tahu," kata Sutarno di Depok, Jawa Barat, Rabu (31/7).

Ia mengatakan pemilik Wensen School berjulukan Meita. Namun, saat mendatangi tempat itu, Disdik tidak berjumpa dengan siapapun lantaran Wensen School dalam kondisi tutup.

"Saya mau penjelasan sebenarnya kaitannya kejadian nan ada di media dan ditayangan CCTV kepada langsung nan melakukan kekerasan tersebut," ujarnya.

Saat disinggung soal izin, dia mengatakan Wensen School mempunyai izin sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sutarno mengaku tetap mengecek apakah Wensen School juga mempunyai izin sebagai daycare.

"Saya belum menemukan rekomendasi dari dinas pendidikan mengenai dengan itu (daycare), tapi bakal saya cek kembali ya, lantaran nan terdata di kami rekomendasi nan diberikan untuk diterbitkan izin PAUD alias izin satuan pendidikan ada sebagaimana nan tertera di belakang,"katanya.

Sebelumnya, balita berumur dua tahun diduga ditendang, dipukul, hingga ditusuk di sebuah daycare di Depok Jawa Barat. Apa nan dialami balita tersebut berasas penuturan sang ibu, RD.

RD mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pada Rabu (24/7) lampau setelah mendapat laporan dari pembimbing di sekolah.

Mendapat laporan itu, RD lantas mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut. Hasilnya, dia mendapati kebenaran bahwa pada Senin (21/7) anaknya telah menjadi korban tindakan kekerasan.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lampau ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lampau juga ada ditusuk di bagian punggung," ujarnya.

"Bukti itu cocok dengan bukti nan saya punya, ialah foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," imbuhnya.

Selanjutnya, RD berupaya meminta konfirmasi dari pihak daycare atas kejadian nan menimpa anaknya. Namun, pihak daycare membantah.

(yoa/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional