Disoraki Pendukung Edy, Bobby Nasution Singgung Tata Tertib Debat

Medan, CNN Indonesia --

Para pendukung pasangan calon nomor urut 02 Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala terus meneriakkan yel-yel menyindir pasangan calon nomor urut 01 Bobby Nasution - Surya saat debat perdana Pilgub Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024, Rabu malam (30/10).

Dalam debat publik perdana Pemilihan Gubernur Pilgub 2024 Sumut itu Bobby apalagi sempat mengingatkan soal peraturan debat kala dia disoraki tim lawan.

Awalnya, para paslon diminta menjawab pertanyaan soal minimnya sebaran master ahli di daerah-daerah. Pasangan Edy - Hasan diberikan kesempatan pertama menjawab pertanyaan itu.

Edy mengatakan master umum saat ini berjumlah sekitar 5.874 dan master ahli berjumlah 619 orang. Jumlah tersebut kudu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut nan berjumlah sekitar 16 juta orang. Oleh lantaran itu, pemimpin Sumut kudu bekerja-sama dengan para bupati dan wali kota di Sumut.

"Pastinya kita bakal meneruskan pendidikan nan paling utama. Kemudian mendukung sumber daya manusia talenta anak muda nan berkualitas. Menjadikan tenaga kesehatan untuk mencukupi kebutuhan rakyat Sumut. Kita kudu kerjasama untuk menyiapkan tenaga ahli handal untuk memenuhi kebutuhan ini," ujarnya.

Kemudian, saat giliran Bobby Nasution menjawab, para pendukung Edy Rahmayadi langsung menyoraki Bobby Nasution - Surya.

"Merajuk...... Merajuk...., Blok Medan..... Medan banjir," teriak para pendukung Edy bersahut-sahutan.

Mendengar sorakan tersebut, Bobby Nasution sempat terdiam lama. Moderator debat pun terpaksa menenangkan para pendukung nan saling serang yel-yel.

Bobby lantas menyinggung soal tata tertib para pendukung dalam debat.

"Saya rasa kudu ada tata tertib nan diikuti di sini ," ujar Bobby.

Kemudian Bobby memaparkan kebutuhan master ahli di Sumut sebanyak 400 orang. Jika diberi kepercayaan memimpin Sumut, maka Bobby Nasution - Surya berjanji bakal menjalin kerjasama dengan kampus-kampus di Sumut untuk mengirim dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ke daerah.

"Kalau kami diberi kepercayaan, kami bakal kerjasama dengan kampus-kampus di Sumut, kita kirim master PPDS ke daerah. Hari ini di Nias tetap ada satu master spesialis. Nantinya kita bakal beri insentif kepada master PPDS," urainya.

(fnr/pta)