Dokter RS Pirngadi Medan Emosi Kehabisan Obat, Pasien Sampai Meninggal

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Medan, CNN Indonesia --

Seorang master di RSUD dr Pirngadi Medan tak kuasa menahan emosi setelah seorang pasien nan dirawatnya meninggal bumi lantaran ketiadaan obat di rumah sakit tersebut.

Luapan kemarahan sang master terhadap kondisi di rumah sakit itu berujung viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Innalilahi wa inna ilaihi raji'un. Ada pasien saya exit, meninggal dia. Tahu kenapa klen? Karena ketiadaan obat," ujar laki-laki nan belakangan diketahui berjulukan Deni Soeroso, master ahli paru di rumah sakit tersebut dalam video nan dikutip CNNIndonesia.com, Minggu (1/9).

Namun master tersebut tidak menyebut kapan tepatnya pasien meninggal. Ia menambahkan bahwa kondisi serupa telah terjadi sebelumnya, di mana pasien meninggal akibat ketiadaan obat di rumah sakit milik Pemkot Medan tersebut.

"Aku pusing juga memandang rumah sakit ini. Pening kali saya coba. Sudah dua pasien saya exit. Kan bikin malu aja. Rumah sakit kayak gini masak enggak ada obat," ujar master itu.

Keluhan ini semakin menegaskan kondisi nan memprihatinkan di RSUD dr Pirngadi Medan nan menurut laki-laki tersebut, sering mengalami kekurangan obat, termasuk obat kemoterapi. Ia juga menyampaikan bahwa para master terpaksa kudu membeli obat sendiri untuk menyelamatkan pasien mereka.

"Sampe kami saya sama coast beli obat tau? Jadi pasien ini meninggal insyaallah dosa nya bukan saya nan tanggung. Kalau nggak kenak delik saya sama malaikat. Karena saya ada niat belum obat, Insyaallah nanti enggak kenak delik saya sama malaikat," sebutnya lagi.

Dia juga mengarahkan kritiknya kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution nan saat ini tengah mencalonkan diri sebagai gubernur. Ia meminta agar persoalan ini segera diperhatikan dan diselesaikan.

"Tolonglah pak Bobby, semenjak bapak maju Pilgub ini tolonglah diberesin rumah sakit ini. Pasien-pasien WA-WA aku, 'aduh dok, obat kemoterapi juga habis'," ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kabid Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Gibson Girsang SKep mengonfirmasi bahwa obat-obatan nan dibutuhkan sudah dipesan. Namun, dia menyatakan bahwa pengedaran obat memerlukan waktu. "Obatnya sudah dipesan, hanya butuh waktu untuk distribusi," papar Gibson.

Namun pihak rumah sakit belum memberikan jawaban nan jelas ketika dimintai rincian lebih lanjut oleh wartawan mengenai tanggal pemesanan, perkiraan kehadiran obat, dan jenis obat nan dipesan.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang manajemen rumah sakit, terutama mengenai kesiapan obat-obatan nan krusial bagi keselamatan pasien. Rumah sakit milik Pemko Medan ini terus menuai sorotan mengenai pelayanannya nan buruk. Bahkan kunjungan pasien ke rumah sakit ini terus mengalami penurunan.

Wadir SDM dan Pendidikan RSUD dr Pirngadi Medan Rina Amelia SPsi MPsi membenarkan bahwa laki-laki nan di dalam video viral tersebut merupakan master nan berpraktek di RSUD dr Pirngadi Medan. "Iya benar, master Deni ahli paru," sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Medan Yuda Pratiwi Setiawan mengatakan pihaknya bakal menanyakan tentang kebenaran dan penjelasan manajemen RS Pirngadi beserta dokternya.

"Kami bakal tanyakan tentang kebenarannya dan penjelasan Direktur RS Pringadi beserta dokternya," tegasnya.

(fnr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional