TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, mengungkapkan adanya komitmen nan kuat dari pemerintah Amerika Serikat dalam menyokong sektor ekonomi digital Indonesia. Hal ini dia sampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di instansi Kementerian Kominfo pada Kamis, 26 September 2024.
Sejumlah perihal nan didiskusikan pada pertemuan tersebut di antaranya adalah investasi pusat data, kabel bawah laut, satelit, dan prasarana telekomunikasi lainnya. Kerja sama kedua belah pihak menjadi krusial mengingat saat ini Indonesia mempunyai kebutuhan besar untuk meningkatkan jangkauan sekaligus kualitas jasa internet.
Pada bulan Juli 2024, Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan salah satu aspek nan memperlambat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia adalah kesenjangan prasarana digital.
Ia mengatakan penyebabnya lantaran pengaruh cakupan dan kualitas jaringan internet 5G nan tetap rendah daripada 4G, sehingga berpotensi memperlambat konektivitas jaringan.
Didampingi oleh Staf Khusus Menkominfo Dedy Permadi, Dirjen Aptika Hokky Situngkir, dan Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Setjen Kementerian Kominfo Ichwan Nasution, Budi Arie mengutarakan harapannya agar pertemuan dengan dubes AS tersebut dapat ditindaklanjuti dengan mewujudkan langkah-langkah konkret.
“Saya siap untuk mengadakan pertemuan selanjutnya dengan Ibu Dubes maupun dengan perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat untuk dapat meningkatkan investasi di sektor digital,” ujarnya.
Ihwal ekonomi digital, Budi Arie menekankan bahwa Indonesia mempunyai potensi nan besar, ialah sebesar US$ 800 miliar alias sekitar Rp 12.096,8 triliun. Ia menjelaskan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada 2030 bisa mencapai US$ 360 miliar.
Iklan
Bahkan, potensi ekonomi digital hanya dari upaya Artificial Intelligence (AI), menurut Budi Arie, diproyeksikan dapat mencapai US$ 366 miliar andaikan bisa dikembangkan secara optimal.
“Digitalisasi ekonomi adalah tools Indonesia agar menjadi negara maju. Sehingga, mimpi indonesia emas 2045 bisa terwujud,” kata Budi Arie. Ia menyebut terwujudnya Indonesia nan maju, adil, dan makmur, di dalamnya ada peran transformasi digital.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas tentang pentingnya investasi dalam bagian pengembangan sumber daya manusia. Sebagai negara nan sedang melakukan percepatan transformasi digital, Indonesia tentu memerlukan talenta dengan kecakapan nan mumpuni dalam bagian teknologi.
Bagus Pribadi berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan Editor: Pajak Ekonomi Digital Tembus Rp24,99 Triliun per Mei 2024