Medan, CNN Indonesia --
Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi berjanji memperjuangkan pemekaran Kepulauan Nias menjadi provinsi baru.
Kepulauan Nias terdiri dari empat kabupaten, ialah Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias Barat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bakal ikut berjuang untuk pemekaran Kepulauan Nias dari Sumut. Semoga Nias menjadi suatu provinsi baru ke depan," kata Edy Rahmayadi saat kampanye di Desa Adat Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Jumat (15/11).
Edy nan berpasangan dengan wakilnya Hasan Basri Sagala mengaku telah menyiapkan program prioritas pembangunan lewat pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, perkebunan, serta pariwisata untuk Nias Selatan.
"Pendidikan, rata-rata lama sekolah tetap rendah, tetap 6,48 tahun. Karenanya pendidikan untuk sumber daya manusia (SDM) nan berkualitas, kudu kita pacu, ini prioritas kita," ujarnya.
Edy mengatakan pihaknya juga bakal memperbaiki sejumlah akomodasi seperti sekolah hingga jalan provinsi. Dari total panjang 23,7 km jalan provinsi di Nias Selatan, terdapat 11,6 km jalan dalam kondisi rusak.
"Sambil kita benahi ini semua, sembari juga kita mempersiapkan Kepulauan Nias ini siap untuk menjadi provinsi baru ke depan," katanya.
Mantan Ketua PSSI itu mengungkapkan sudah delapan kali berjamu ke Pulau Nias. Ia mengaku tidak asing dengan wilayah kepulauan tersebut.
"Saat menjabat Pangkostrad, saya pernah mengirim 3 genset kapabilitas besar ke Pulau Nias saat listrik padam di seluruh kepulauan itu tahun 2016. Saya kirim pakai (pesawat) Hercules, tapi lantaran nggak bisa landing di lapangan di Nias ini, akhirnya mendarat di Sibolga dan dibawa pakai kapal ke sini," katanya.
Di beragam sektor, kata Edy, sudah banyak program melangkah di Pulau Nias. Terakhir adalah proyek multiyears Rp2,7 triliun untuk pembangunan jalan, meskipun belum sempat terealisasi.
"Belum sempat dibangun di Nias ini, namun lantaran berhujung masa kedudukan saya 5 September 2023 lalu, akhirnya proyek itu dihentikan, agar kelak jika itu jadi, biar tidak menjadi karpet merah bagi Edy untuk jadi gubernur lagi," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Nias Selatan Penyabar Nakhe mengatakan banyak perihal nan sudah dilakukan Edy di Nias saat menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023, khususnya di Nias Selatan. Namun dia mengatakan tetap banyak program nan tertunda.
"Banyak program pembangunan tertunda, tidak saja di Nias tapi di seluruh wilayah di Sumut," katanya.
(fnr/fra)
[Gambas:Video CNN]