Ekonom: BRI Contoh Nyata Institusi Keuangan Berkontribusi Pada Pembangunan Berkelanjutan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

INFO BISNIS  – Ekonom Ryan Kiryanto mengapresiasi komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Menurutnya, BRI telah sukses mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam operasionalnya dengan langkah nan transparan dan berakibat nyata.

"BRI adalah contoh cemerlang dari sebuah lembaga finansial nan tidak hanya memenuhi standar ESG, tetapi juga menunjukkan dedikasi nan konsisten dalam menerapkannya,” kata Ryan. Perusahaan bersandi BBRI ini diakui bisa mendorong sektor perbankan lainnya untuk mengikuti jejak mereka. BRI telah menjadi teladan dalam industri perbankan di Indonesia dengan keahlian mengesankan.

"BRI adalah contoh nyata gimana lembaga finansial dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” ujar dia. Selain itu, kata dia, BRI juga bisa menciptakan akibat positif melalui praktik ESG nan baik.

Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengatakan, BRI terus berupaya menciptakan akibat positif melalui praktik ESG dalam setiap operasional bisnisnya. Diketahui, keahlian per semester I-2024, untuk portofolio angsuran kepada sektor berkepanjangan (sustainable financing) sudah mencapai Rp 793,6 triliun, alias sebesar 65,2 persen dari total pembiayaan dan investasi corporate bond nan dilakukan BRI.

BRI, lanjut dia, juga telah mengambil beragam langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh portofolio investasi dan pinjaman nan disalurkan selaras dengan standar ESG. “Salah satunya identifikasi mengenai pemberian angsuran untuk green sector nan merujuk pada kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL),” ujar dia.

Acuan ini sesuai dengan POJK No.51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Keberlanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Terbuka; POJK No.60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond); dan POJK No. 18. Kemudian dalam penyaluran kredit, BRI merujuk pada Loan Portfolio Guidelines (LPG) nan menetapkan persyaratan kredit, termasuk penggunaan daftar periksa (checklist) mengenai aspek ESG. Aspek ESG menjadi salah satu aspek dalam know your customer (KYC) nan mengonfirmasi apakah calon debitur mempunyai rumor mengenai lingkungan, sosial, hukum, alias litigasi.

“BRI mengangkat pendekatan komprehensif dalam menilai akibat ESG, mulai dari identifikasi sektor-sektor berisiko tinggi hingga penerapan standar nan dikeluarkan oleh regulator untuk memitigasi potensi akibat negatif pada lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan,” tambahnya. Adapun beberapa upaya BRI untuk penilaian resiko mengenai faktor-faktor ESG di antaranya LPG Pre-Screening, dan Loan Sub-sector Policy. (*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis