Eks Ketua KPK: Kalau Presiden Lemah, Pemberantasan Korupsi Akan Lemah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 17 Sep 2024 22:50 WIB

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo menilai sosok presiden sangat menentukan langkah pemberantasan korupsi. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo mengatakan pemberantasan korupsi di suatu negara menjadi tanggung jawab presiden di negara tersebut. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)

Makassar, CNN Indonesia --

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo mengatakan pemberantasan korupsi di suatu negara menjadi tanggung jawab presiden di negara tersebut.

Menurutnya, sosok presiden sangat menentukan langkah pemberantasan korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mau kuat alias tidak pemberantasan korupsi itu tanggung jawab ketua negara. Kalau presidennya lemah ya pasti pemberantasan korupsinya bakal melemah, jika (presidennya) kuat, (pemberantasan korupsinya) juga kuat," kata Agus di Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa (17/9).

Agus pun berambisi calon ketua dan personil majelis pengawas (dewas) KPK yang tetap diseleksi bisa ikut mengembalikan gambaran lembaga antirasuah tersebut.

"Sekarang kan lagi wawancara dengan pansel, tapi kita berambisi bisa mudah-mudahan bisa meningkatkan gambaran KPK, gambaran dalam makna KPK kudu kembali seperti dulu, periode bagus, sampai jaman saya kan bagus," ujarnya.

Di sisi lain, kata Agus, KPK kudu kembali menjadi lembaga nan independen tidak berada di bawah naungan presiden.

"Tapi perlu dicatat tidak di bawah presiden, tentu independensi itu perlu kita perbaiki, gimana mengembalikan undang-undangnya independen seperti dulu, tidak seperti sekarang," katanya.

Sebelumnya Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango sebelumnya menyindir Presiden Jokowi lantaran KPK merasa sangat susah untuk berkoordinasi dan bertemu. Nawawi pun berkelakar bahwa ormas lebih mudah berjumpa dengan Jokowi.

Nawawi mengaku presiden tidak pernah mengundang dirinya untuk membicarakan KPK. Nawawi menyebut baru sekali berjumpa dengan Presiden.

Sementara itu Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memastikan presiden tidak pernah membatasi untuk berjumpa dengan pihak manapun. Menurutnya, Jokowi selalu terbuka, termasuk dengan ketua KPK.

"Tapi, Presiden juga mau menghormati dan menjaga marwah KPK sebagai lembaga nan independen," kata Ari dalam keterangannya, Senin (16/9).

(mir/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional