Erick Thohir Dukung Penataan Ulang Kawasan Monas

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong penataan ulang Kawasan Monas, Jakarta. Erick mengatakan rencana ini sudah didiskusikan dengan Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono. 

Menurut Erick, ada 20 aset BUMN nan bisa ditata ulang. Sebab, sejumlah aset nan ada saat ini pemakaiannya tidak maksimal. Misalnya, Gedung Pertamina nan sudah lama kosong dan Gedung Telkomsel nan pemanfaatannya tidak maksimal. Penataan ulang ini sekaligus untuk menyiapkan Jakarta sebagai kota baru, seiring pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. 

"Kami mau 20 aset ini bisa dimaksimalkan kembali. Tentu, ini menjadi bagian pertumbuhan kota Jakarta ke depan sebagai city center baru," ujar Erick dalam aktivitas peresmian Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Selasa, 17 September 2024.

Ihwal penataan ulang nan sudah dilaksanakan, Erick mengambil contoh Kawasan Indonesia Islamic Financial Center nan diresmikan Presiden Jokowi hari ini. Menara Danareksa dan Tower Bank Syariah Indonesia (BSI) nan dibangun di area ini menjadi dua aset BUMN nan bakal dimaksimalkan pemanfaatannya. "Dua aset ini investasinya Rp 2 triliun," kata Erick.

Pria nan juga menjabat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu optimistis pemanfaatan aset itu berhasil. Sebab, menurut dia, kedua aset itu sudah tersewa nyaris 100 persen. "Jadi, secara ekonomi, betul-betul memadai," ujar Erick.

Iklan

Sebelumnya, Erick menyatakan aset Kementerian BUMN meningkat menjadi Rp 10.402 triliun pada 2023. Sebelumnya, pada 2020, aset tersebut tercatat hanya Rp 8.312 triliun. "Artinya, sudah lebih baik," ujarr Erick saat rapat berbareng Komisi V DPR RI pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Erick juga mengatakan pendapatan BUMN meningkat dari Rp 1.930 triliun pada 2020 menjadi Rp 2.933 triliun pada 2023. Adapun untung bersih keseluruhan meningkat dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 327 triliun pada 2023. Sementara itu, total dividen tercatat Rp 279,7 triliun. 

Pilihan Editor: Ini Kronologi Ekspor Pasir Laut: Dihentikan Megawati dan Dibuka Lagi Jokowi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis