TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak susunan dewan pada Perum Bulog. Erick Thohir mencopot Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Sonya Mamoriska dan Direktur Keuangan Bagya Mulyanto.
Sebagai gantinya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu menunjuk Iryanto Hutagaol sebagai Direktur Keuangan. Hal ini diumumkan Bulog melalui akun IG resminya hari ini, Senin, 14 Oktober 2024.
Bulog mengucapkan terima kasih atas dedikasi Bagya Mulyanto dan Sonya Mamoriska selama menjabat. “Kami juga mengucapkan selamat bekerja kepada Bapak Iryanto Hutagaol sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog,” tulis Bulog.
Sedangkan pengganti Sonya Mamoriska sebagai Direktur Transformasi, sampai saat ini belum ditetapkan. Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Andrew Ramadhan Shahab, mengatakan sosok pengganti itu tetap dalam tahap pembahasan.
“Sementara ini (Direktorat Transformasi) sedang dialihkan lingkup kerjanya di Direktorat Human Capital sembari menunggu pengarahan Kementerian (BUMN),” ucap Andrew saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Oktober 2024.
Iryanto Hutagaol merupakan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX periode 2017–2020. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) nan berwilayah kerja di Jawa Tengah. PTPN IX tercatat mempunyai 15 unit kebun, 5 pabrik gula, 1 unit upaya wisata agro, dan 1 unit produksi dan pemasaran produk hilir.
Iklan
Iryanto sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog. Ia diberhentikan dengan hormat pada November 2017.
Erick Thohir sebelumnya mencopot Bayu Krisnamurthi dari posisi Direktur Utama Perum Bulog pada Senin, 9 September 2024 lalu. Jabatan itu sekarang dipegang oleh mantan Direktur Utama PT Asabri, Wahyu Suparyono.
Tak hanya Bayu, Direktur Human Capital Purnomo Sinar Hadi pun menyelesaikan periodenya di perusahaan pelat merah itu.
Di kepengurusan nan baru, Wahyu Suparyono memulai masa baktinya di Bulog berbareng Marga Taufiq sebagai Wakil Direktur Utama dan Sudarsono Hardjosoekarto sebagai Direktur Human Capital.
Pilihan Editor: Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor