Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran nan kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis. Pertama, bisa saja diambil dari alokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). "Siapa tahu, (anggaran) IKN direlokasi buat makan siang, lantaran itu urgent. Who knows?" kata Faisal saat ditemui Tempo di Senayan Park, Jakarta Pusat pada Rabu, 15 Mei 2024.

Selain IKN, Faisal menyebut sumber biaya makan siang dan susu cuma-cuma juga bisa diambil dari anggaran Kementerian Pertahanan. Alasan itu menurutnya masuk logika lantaran anggaran sektor pertahanan saat ini hanya bisa membeli peralatan baru Rp 27 triliun. "Sisanya buat maintenance nan ada, jadi kudu dilipatduakan jika dia mau mewujudkan Indonesia lebih diperhitungkan," tuturnya.

Faisal percaya bakal ada pos anggaran dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) nan diubah demi program makan siang dan susu cuma-cuma milik Prabowo-Gibran itu. Menurutnya, jika sudah ada pos anggaran tetap dalam APBN, lampau ditambah peruntukan baru, tentu kudu mengorbankan pos nan sudah ada. "Udah pasti (ada pos anggaran APBN nan diubah), pasti. Masuk (yang baru) satu, ya, kudu dikurangi. Faktanya kan begitu," kata dia.

Faisal mengingatkan pengelola finansial negara agar tidak memangkas anggaran nan sudah ditetapkan untuk kementerian alias lembaga. Alih-alih memangkas, dia menyarankan pemerintah membikin postur anggaran baru, jika ada kebutuhan baru. "Bukan dipotong kayak sekarang model Jokowi. IKN apa urgensinya? Udahlah, buat makan cuma-cuma dulu. Daripada pangkas (anggaran lain), kan itu masalah."

Iklan

Sebelumnya, program makan siang cuma-cuma ini disebut memerlukan anggaran sekitar Rp 450 triliun per tahun. Setiap siswa bakal mendapatkan makan siang cuma-cuma dengan nilai Rp 15 ribu per porsi. Prabowo memastikan, pemerintah mendatang bisa merealisasikan program itu sembari tetap menjaga defisit APBN agar tak melampaui 3 persen. “Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri bakal dapat mewujudkan itu,” kata Prabowo dalam agenda Qatar Economic Forum di Doha, Qatar pada Rabu, 15 Mei 2024.

MOH. KHORY ALFARIZI | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis