Fakta-fakta Influencer Parenting Meita Irianty 'Khilaf' Aniaya Balita

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Depok telah menetapkan pemilik Wensen School Meita Irianty sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap dua anak di Wensen School, Depok.

Meita ditangkap oleh kepolisian di kediamannya pada Rabu (31/7) sekitar pukul 22.00 WIB dan langsung dibawa ke Polres Metro Depok.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan Meita mengakui bahwa dirinya adalah sosok nan terekam dalam kamera CCTV dan melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban. Rekaman itu viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meita dijerat Pasal 80 ayat 1 Jo Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman balasan maksimal lima tahun. Meita sekarang telah ditahan.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kebenaran dalam peristiwa ini.

Korban 2 tahun dan 9 bulan

Arya mengatakan ada dua orang anak nan menjadi korban penganiayaan. Satu anak berinisial MK berumur dua tahun. Korban lainnya berinisial AMW berumur sembilan bulan.

Ia menjelaskan korban pertama MK dalam kondisi baik, namun mengalami trauma. Kondisi itu bakal didalami dengan visum psikiatrikum.

Sementara korban kedua AMW, bakal dilakukan visum dan rontgen. Ia mengatakan ada dugaan korban AMW mengalami dislokasi kaki.

"Nanti hasil visumnya begitu muncul bakal kita sampaikan. Tetapi ada dugaan dislokasi pada kaki. Tapi kelak ini kita tanyakan pada master nan berkuasa menyerahkan itu kan master ya. Hasil visum gimana kelak disampaikan," kata Arya di Polres Metro Depok, Kamis (1/8).

Menurutnya, dislokasi kaki nan dialami lantaran korban AMW diduga dibanting oleh Meita. Hal itu berdasar analisa dari CCTV.

"Nah ini, jika dari videonya (CCTV) kan dibanting gitu ya," ujar Arya.

Personel Polres Metro Depok memasang garis polisi di Wensen School, Depok nan menjadi letak dugaan penganiayaan pemilik Meita Irianty terhadap dua balita.Penampakan Wensen School, Depok nan menjadi letak dugaan penganiayaan pemilik Meita Irianty terhadap dua balita. (CNNIndonesia/Yogi Anugrah)

Mengaku khilaf

Tersangka Meita Irianty yang merupakan influencer parenting itu mengakui ke polisi bahwa perbuatannya menganiaya dua balita, lantaran khilaf.

Arya mengatakan pihaknya bakal lebih mendalami motif penganiayaan nan dilakukan Meita. Pemeriksaan ilmu jiwa juga bakal dilakukan.

"Kalau motif sementara kami sudah tanyakan, nan berkepentingan menyatakan khilaf gitu ya. Tetapi untuk motif secara khususnya kelak kita bakal dalami saat pemeriksaan, termasuk kelak nan berkepentingan bakal kita periksa dari psikologinya," kata Arya.

Meita mengandung 4 bulan

Meita disebut tengah dalam kondisi mengandung empat bulan.

"Hamil empat bulan" kata Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Suardi Jumaing.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya perdana mengatakan pemeriksaan terhadap Meita tetap dilakukan seperti biasa. Namun, polisi tetap bakal mempertimbangkan kesehatan tersangka.

"Kalau ada masalah, kita bakal larikan ke rumah sakit. Tentu Rumah Sakit Kramat Jati Polri, nan memang berkuasa melakukan itu. Kalau pun kudu dibantarkan, ya kita bantarkan. Tetapi, penahanan tetap kita lakukan," kata Arya.

Pemilik sekaligus pengasuh

Arya mengatakan Meita merupakan pemilik Wensen School sekaligus ikut mengasuh anak-anak di daycare Wensen School.

"Iya, sekaligus pengasuh juga. Jadi ikut mengasuh anak-anak nan ada di daycare," kata Arya.

Menurutnya, Meita memang rutin datang setiap hari di Wensen School.

"Kalau nan dititipkan itu (di Wensen School) sejauh ini nan kita tanyakan ada sepuluh. Sepuluh anak. Jadi ini untuk orang tua-tua nan mungkin bekerja, tidak bisa menyediakan waktu secara unik buat anak dan kudu pergi kerja dititipkan anak-anak itu," ujar Arya.

Influencer parenting

Meita disebut merupakan seorang influencer mengenai parenting di media sosial.

Kuasa norma family anak nan menjadi korban, Leon Maulana Mirza mengatakan di media sosialnya, Meita apalagi sering berkomentar soal kekerasan terhadap anak.

"Di Instagram, di Tiktok, nan berkepentingan influencer parenting, apalagi di beberapa videonya menjelaskan, berkomentar mengenai kekerasan terhadap anak," kata Leon saat dihubungi, Rabu (31/7).

Izin PAUD

Dinas Pendidikan Kota Depok menyatakan Wensen School nan menjadi letak dugaan penganiayaan terhadap seorang anak berumur dua tahun, mempunyai izin sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Perizinan untuk PAUD, di sini adalah tertera sebagaimana nan tertera di sini. Wensen school itu tertera PAUD nan ada di sini," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno, di Wensen School, Rabu (31/7).

Sutarno mengaku bakal mengecek kembali apakah Wensen School juga mempunyai izin sebagai daycare.

"Saya belum menemukan rekomendasi dari dinas pendidikan mengenai dengan itu (izin daycare), tapi bakal saya cek kembali ya, lantaran nan terdata di kami rekomendasi nan diberikan untuk diterbitkan izin PAUD alias izin satuan pendidikan ada sebagaimana nan tertera di belakang," kata dia.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional