Fakta-fakta Kader NU Zainul Maarif Cs Bertemu Presiden Israel

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Publik dihebohkan dengan berita lima orang kader Nahdlatul Ulama (NU) alias Nahdliyin berjumpa dengan Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu ini.

Kelima orang Nahdliyin nan berjumpa itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Pertemuan ini digelar pada 3 Juli lalu.

Di saat nan bersamaan, Israel tetap gencar melancarkan agresi hingga genosida ke Gaza Palestina belakangan ini nan mengakibatkan banyak korban sipil tewas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta nan dihimpun CNNIndonesia.com mengenai polemik ini.

PBNU minta maaf

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf telah meminta maaf kepada masyarakat luas atas peristiwa ini.

"Saya minta maaf kepada masyarakat luas, seluruhnya, bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama nan tempo hari pergi ke Israel, melakukan engagement di sana," ujar laki-laki nan berkawan disapa Gus Yahya ini salam konvensi persnya pada Selasa lalu.

Yahya mengatakan pihaknya sudah mendapatkan konfirmasi ke lembaga-lembaga di bawah PBNU mengenai keberangkatan lima nahdliyin ke Israel berjumpa Herzog. Hasilnya, kata dia, tak ada koordinasi dari mereka masing-masing dengan lembaga tersebut.

"Bahwa lembaga-lembaga di bawah PBNU, nan personelnya ke Israel ini, tak tahu dan tak ada pembicaraan kelembagaan, sehingga nan dilakukan oleh anak-anak nan berangkat ke Israel itu tanggung jawab mereka pribadi dan tak mengenai lembaga," katanya.

Identitas 5 kader NU

Identitas asal organisasi lima nahdliyin nan berjumpa presiden Israel pun terungkap. Zainul Maarif misalnya merupakan pengajar tetap di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) sekaligus pengurus Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta.

Kemudian Munawar Aziz merupakan Sekretaris Umum (Sekum) PP Pagar Nusa, ikatan pencak silat NU.

Izza Annafisah dan Nurul Bahrul Ulum merupakan pengurus aktif di PP Fatayat NU, organisasi pemudi alias wanita otonom di bawah PBNU. Kemudian Syukron Makmun merupakan pengurus PWNU Banten.

PBNU beri ultimatum

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan dua opsi kepada lima kader NU alias Nahdliyin nan sempat berjumpa Presiden Israel untuk segera mengundurkan diri alias diberhentikan dari kepengurusan NU.

"PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana nan berkepentingan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri alias diberhentikan," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Kamis (18/7).

Gus Ipul turut mengungkapkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf telah memanggil satu dari lima kader NU itu. Sedangkan empat orang lainnya telah dipanggil oleh para ketua lembaga dan banom tempat mereka menjadi pengurus.

Dari hasil tabayun nan dilakukan, Gus Ipul mengatakan kepergian kelima orang ini ke Israel atas nama pribadi dan sama sekali tidak mewakili lembaga.

Zainul Maarif bicara motif

Zainul kemudian muncul di publik pada Kamis (18/7) lalu. Ia meminta maaf ke organisasi NU serta masyarakat Indonesia lantaran telah berjumpa dengan Presiden Israel.

"Kepada masyarakat Indonesia, wabil unik umat Islam, wabil unik lagi kepada Nahdlatul Ulama, organisasi di mana saya berada, atas apa nan ketidaknyamanan nan muncul akhir-akhir ini mengenai dengan kunjungan saya ke Palestina dan Israel," kata Zainul di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7).

Zainul menilai tindakannya ini sebagai pelajaran besar untuknya pribadi. Ia menganggap niat dan tindakan baik terkadang efeknya belum tentu baik.

"Dan saya dalam perihal ini sekali saya meminta maaf atas segala nan terjadi. Dan ini pelajaran krusial buat saya tindakan dan niat baik itu efeknya rupanya memberikan pengaruh buruk," kata dia.

Zainul menjelaskan kunjungannya berjumpa Presiden Israel sebagai inisiatifnya pribadi dan tak ada kaitannya dengan organisasi NU. Ia mengatakan kunjungan itu digelar 30 Juni-5 Juli 2024.

Zainul menjelaskan kunjungannya ke Israel dan Palestina sebagai bagian dari aktivitas perbincangan lintas ketaatan sekaligus untuk penelitian lapangan. Ia menyatakan sedang melakukan penelitian tentang kehidupan orang Islam di Israel.

Dibiayai lembaga Itrek

Zainul mengungkapkan perjalanannya ke Israel lantaran dibiayai oleh lembaga berjulukan Itrek.

"Biayanya dari, mungkin teman-teman sudah pada tahu ya, bahwa ini organisasinya namanya Itrek ya. Sebenarnya ini nama kependekan dari Israel Trek," kata Zainul.

Berdasarkan laman resmi Itrek, organisasi nan berbasis di Amerika Serikat ini mempunyai program mengirim mahasiswa pascasarjana serta tokoh muda dari banyak negara untuk melakukan perjalanan ke Israel selama satu minggu.

Zainul bercerita kegiatannya ini untuk berjamu ke negara Israel dan Palestina. Ia mengatakan pihak nan membujuk dirinya mengikuti aktivitas ini berasal dari seorang kawannya asal Universitas Harvard, AS.

Zainul mengaku menggunakan visa turis untuk berjamu ke negara tersebut. Awalnya dia terbang terlebih dulu ke Dubai, Uni Emirat Arab kemudian melanjutkan perjalanannya ke Israel.

Dipecat PWNU Jakarta

Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Samsul Ma'arif memberhentikan Zainul Maarif dari jabatannya sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU DKI Jakarta.

"Memutuskan bahwa beberapa orang nan terlibat langsung dan tak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta," kata Samsul di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (18/7).

"Yang diberhentikan Zainul Maarif nan ikut berangkat langsung ke Israel," tambahnya.

Samsul menjelaskan keputusan itu diambil dalam rapat campuran Tanfidziyah dan Syuriah PWNU DKI Jakarta.

Larangan kerja sama organisasi terafiliasi Israel

Imbas polemik ini, PBNU menerbitkan larangan kerja sama dengan sejumlah organisasi nan terafiliasi dengan Israel.

Larangan itu dituangkan dalam surat bernomor 2020/PB.03/A.1.03.08/99/07/2024. Aturan itu merujuk pada larangan nan pernah diterbitkan PBNU di era Said Aqil Siradj.

"Dengan ini kami tegaskan bahwa petunjuk untuk menghentikan dan/atau menangguhkan semua program/proyek kerja sama nan berasosiasi dengan Institut Leimena, Institute for Global Engagement (IGE), dan American Jewish Committee (AJC), baik nan tetap dalam rencana maupun nan sedang berjalan, tidak pernah dicabut dan tetap bertindak hingga saat ini," bunyi surat info tersebut seperti dilansir nu.or.id, Jumat (19/7).

Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni menjelaskan larangan kerja sama itu sudah ada sejak lama. Kepemimpinan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, kata dia, tak pernah mencabut larangan itu.

(rzr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional