Fakta-fakta Penangkapan Pelajar Terduga Teroris di Kota Batu

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tersangka teroris berinisial HOK (19) di wilayah Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut HOK nan merupakan seorang pelajar ditangkap oleh tim Densus 88 pada Rabu (31/7) malam sekitar pukul 19.15 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku nan sukses ditangkap sebanyak 1 orang ialah HOK, laki-laki, 19 tahun, Islam, pelajar," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8).

Bahan peledak Mother of Satan

Trunoyudo mengatakan dalam penangkapan tersebut tim Densus 88 juga turut menyita bahan kimia peledak jenis Triaceton Triperoxide (TATP) namalain Mother of Satan.

"Turut diamankan juga beberapa komponen bahan peledak nan bakal digunakan oleh tersangka dalam melakukan tindakan teror," ujarnya.

Rencana peledak bunuh diri

Ia menambahkan dari hasil penyelidikan Densus 88, pelaku diketahui hendak melakukan tindakan peledak bunuh diri dengan TATP pada dua rumah ibadah di wilayah Malang, Jawa Timur.

"Pelaku berencana melakukan peledak bunuh diri di dua tempat peribadahan di Malang, Jawa Timur," tuturnya.

Keluarga tersangka diperiksa

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menegaskan sampai saat ini pihaknya hanya menangkap satu terduga pelaku ialah HOK.

Kendati demikian, dia mengatakan interogator Densus 88 tengah memeriksa sejumlah pihak termasuk family HOK. Salah satunya, kata dia, orang tua pelaku berinisial M nan diamankan di Stasiun Solo Balapan.

"Sementara ini 1 orang nan telah ditangkap. Memang Ada beberapa orang nan dimintai keterangan, termasuk orang tua alias keluarga," jelasnya.

"Densus 88 mengamankan satu orang dari Stasiun Solo Balapan. Ini orang tua tersangka nan sedang dimintai keterangan," imbuhnya.

Bantah bawa peledak di kereta

Di sisi lain, Densus 88 juga membantah ada peledak aktif nan dibawa oleh terduga teroris berinisial HOK (19) ke dalam kereta api.

"Keterangan tentang adanya peledak aktif nan dibawa dalam kereta, tidak benar. Itu bukan keterangan dari Densus 88," tegasnya.

Pendukung ISIS

Lebih lanjut, Aswin mengatakan tersangka HOK selain terafiliasi dengan Daulah Islamiyah juga tercatat sebagai pendukung golongan teror ISIS.

Aswin mengatakan saat ini interogator tengah melakukan pemeriksaan secara insentif terhadap HOK beserta sejumlah saksi lain dari pihak keluarga.

Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mendalami apakah nan berkepentingan juga terlibat jaringan teroris lainnya alias tidak.

"HOK adalah pendukung ISIS alias Daulah Islamiyah. Densus 88 tetap menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan jaringan pendukung ISIS lainnya," pungkasnya.

(tfq/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional