TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pangan menggelar rapat koordinasi di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Persamuhan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Politikus nan berkawan disapa Zulhas itu mengatakan, rapat ini merupakan koordinasi antarlembaga untuk mencapai target-target pemerintah, terutama swasembada pangan. Ia mengatakan, kunci-kunci untuk mewujudkan sasaran itu adalah kerja sama antarlembaga.
Eks Menteri Perdagangan itu mencontohkan, Kementerian Pertanian merupakan pemangku kebijakan utama di sektor produksi. Menurut dia, banyak kementerian dan lembaga lainnya nan kudu terlibat di sektor ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dapat mendukung kesiapan air dan irigasi. Badan upaya milik negara (BUMN) pangan mengurus pupuk, bibit, dan benih. Sedangkan Kementerian Kehutanan dan pemerintah wilayah bertanggung jawab atas lahan pertanian.
"Oleh lantaran itu krusial adanya koordinasi, dan kita ini satu tim sehingga goal-nya itu adalah untuk mencapai swasembada pada 2028 nanti," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dikutip dari keterangan tertulis.
Sejumlah pejabat nan datang dalam rapat koordinasi tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Selain itu, datang pula Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar.
Iklan
Kemenko Bidang Pangan merupakan lembaga baru dibentuk untuk mendukung sasaran pemerintahan Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan. Dalam pidato pelantikannya sebagai presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024 lalu, Prabowo menargetkan Indonesia bakal menjadi lumbung pangan bumi di bawah pemerintahannya.
Untuk mencapai swasembada pangan, dia bakal dibantu oleh para pakar. Prabowo optimistis swasembada pangan bakal terwujud paling lambat empat hingga lima tahun ke depan.
"Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia kudu segera swasembada pangan dalam waktu nan sesingkat-singkatnya," kata Prabowo.
Saat ini Indonesia merupakan salah satu pengimpor pangan terbesar di dunia. Hal tersebut tercermin dari indeks ketahanan pangan Indonesia nan tetap rendah, ialah berada di posisi 63 dari 113 negara pada 2023.
Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan tulisan ini
Pilihan Editor: Airlangga Sebut Belum Ada Penambahan Anggaran Kantor untuk Kementerian Baru: Sementara Sesuai Pagu