Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Bandung dengan kekuatan Magnitudo 4,9, nan terjadi pada Rabu pagi, 18 September 2024, berakibat pada 21 ribu orang di Kabupaten Bandung dan Garut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat kerugian akibat gempa  mencapai Rp 385.017.956.250. Kerugian itu akibat kerusakan ratusan rumah penduduk dan puluhan akomodasi umum.

Data nan terakhir diperbarui pada Kamis,19 September 2024 pukul 08.00 itu mencatat kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Bandung dengan 532 gedung mengalami rusak berat. Selain itu, 8 akomodasi kesehatan, 31 satuan pendidikan, dan 55 rumah ibadah rusak.

Sementara itu, di Kabupaten Garut tercatat tidak ada gedung nan mengalami rusak berat. Namun, jumlah gedung nan terdampak rusak mencapai 1.195.

Masyarakat terdampak di Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, dan Bogor mencapai 21.709 jiwa. Dari jumlah tersebut, 710 di antaranya mengungsi, 83 luka-luka, dan satu orang meninggal dunia.

Menurut siaran pers BNPB, seorang siswi sekolah dasar meninggal pascagempa. Korban dilaporkan mempunyai riwayat penyakit dan sebelum meninggal sempat kambuh kemudian terjatuh dan nyawanya tidak tertolong ketika sampai di rumah sakit.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mendirikan dapur umum di Kecamatan Kertasari untuk melayani  2.000 pengungsi korban gempa agar dapat terpenuhi kebutuhan pangannya.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan gempa menyebabkan 2.000 jiwa dari delapan desa di Kecamatan Kertasari mengungsi sementara waktu, lantaran rumah mereka rusak sehingga rawan untuk ditempati.

“Maka dari itu kita siapkan dapur umum, untuk kebutuhan makannya. Kita juga kasihan, lantaran mereka tidak bisa masak lantaran kondisinya tidak bisa tak bersuara di rumahnya,” kata Dadang.

Dadang juga meminta penduduk untuk memperkuat sementara waktu di pengungsian lantaran gempa susulan nan tetap terus terjadi, sehingga rawan tertimpa material gedung andaikan memaksakan untuk pulang ke rumah.

Ia menyebut bahwa telah terjadi sebanyak 26 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 5.0 nan berpusat di Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.

Iklan

“Kami menunggu asesmen dari BMKG andaikan rupanya relatif aman, maka silakan penduduk untuk bisa memperbaiki ataupun membereskan rumahnya masing-masing serta masuk lagi ke rumahnya,” katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan support biaya dan logistik pengungsi korban gempa bumi di Jawa Barat.

“Kepala BNPB Suharyanto memimpin langsung penyerahan support tersebut hari ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis.

Ia mengungkapkan biaya support pemerintah pusat melalui BNPB tersebut total senilai Rp550 juta.

Dari total support Dana Siap Pakai (DSP) itu masing-masing Rp300 juta diberikan untuk penanganan gempa kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dan Rp250 juta kepada Pemkab Garut.

Selain itu, kata dia, Kepala BNPB didampingi sejumlah deputi juga bakal menyalurkan support dukungan logistik penunjang kebutuhan pengungsian.

Daftar support nan diterima dari Pusdalops BNPB berupa beberapa tenda pengungsi, tenda keluarga, beberapa paket sembako, perlengkapan kebersihan pribadi, matras, selimut, terpal, velbed, menara penerangan, makanan siap saji, busana dewasa dan anak, genset, perangkat kebersihan, air mineral, biskuit bayi dan balita, popok bayi, dan pembalut wanita.

Menurut BNPB, korban gempa tetap memerlukan support seperti busana bayi, selimut, makanan pengganti ASI, makanan siap saji, tenda, matras, air mineral, baby kit, skop, cangkul, family kit, karung, busana dewasa, pembalut dan perangkat kebersihan.

Pilihan Editor Data NPWP Jokowi Sekeluarga Diduga Bocor, Pakar: Saatnya Presiden Bentuk Komisi Pelindungan Data Pribadi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis