Gempa Bandung M 5,0 Terasa 3-5 Detik, Ada Bangunan Rusak

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bandung, CNN Indonesia --

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9) pagi sekitar pukul 09.41 WIB.

BNPB mencatat ada sejumlah gedung rusak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat mengenai gempa itu.

Hiposentrum alias kedalaman gempa itu ada di 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa dilaporkan terasa di beberapa wilayah seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gempa dirasakan (durasi) 3-5 detik. Masyarakat panik dan sempat keluar rumah," ujar Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Provinsi Jabar, Hadi, dalam pesan singkatnya.

Berdasarkan info nan dihimpun, terdapat sejumlah kerusakan baik di wilayah Kabupaten Bandung dan juga Kabupaten Garut. 

Berdasarkan keterangan pers dari BMKG, episentrum gempa itu berada di daratan ialah 25 km tenggara Kabupaten Bandung. Kemudian, hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,1.

"Dengan memerhatikan letak episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi nan terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela," demikian keterangan BMKG.

BMKG melansir guncangan gempa itu berakibat dan dirasakan di wilayah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), wilayah Banjaran dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan bakal truk berlalu ).

Kemudian di wilayah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan bakal truk berlalu ).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas BMKG.

Sementara itu, BNPB mencatat gempa itu berakibat pada kerusakan sejumlah rumah penduduk di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung.

Dalam keterangan nan diterima dari Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, laporan visual sementara dari BPBD Jabar menyatakan beberapa rumah penduduk itu mengalami roboh di bagian tembok rumah, langit-langit, pagar dan kerusakan di bagian lain dengan kondisi rusak ringan hingga berat.

Di samping itu, beberapa gedung akomodasi umum, akomodasi kesehatan, tempat ibadah dan instansi polisi turut mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Bandung.

Dia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jawa Barat berbareng BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta lintas lembaga lainnya telah berada di letak terdampak untuk kaji sigap dan monitoring nan juga difokuskan kepada upaya pengamanan penduduk terdampak.

"Saat siaran pers ini disusun, memang belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya korban jiwa. Perkembangan info dan info bakal dilaporkan secara berkala pada waktu berikutnya," kata Abdul.

Dia mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan, terlebih potensi gempabumi susulan tetap sering terjadi beberapa kali. Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar tidak terpancing dengan isu-isu nan belum dapat diverifikasi kebenarannya.

"Sebagai antisipasi gempabumi susulan, masyarakat dapat membikin perangkat peringatan awal sederhana dengan menyusun secara vertikal kaleng-kaleng jejak nan diisi batu-batu kecil. Susunan vertikal kaleng jejak ini bakal jatuh dan membikin bunyi ribut jika terjadi gempa sebagai penanda bagi masyarakat," katanya.

(csr, kid/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional