Golkar dan Gerindra Respons Desas-desus Koalisi 4 Partai Plus Jokowi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

POLITICAL SHOW

yoa | CNN Indonesia

Selasa, 25 Jun 2024 11:04 WIB

Golkar dan Gerindra buka bunyi soal rumor nan beredar bakal ada koalisi 4+1 namalain empat partai plus Presiden Jokowi di Pilkada 2024. Politikus Golkar dan Gerindra merespons rumor koalisi 4+1 nan terdiri dari empat partai plus Presiden Jokowi. (Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Golkar dan Gerindra buka bunyi soal rumor beredar nan menyebut bakal dibentuk koalisi 4+1 di Pilkada serentak 2024.

Koalisi ini disebut berisi empat partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), ialah Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan plus satu Presiden Jokowi.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan partainya tidak mengenal istilah koalisi 4 partai plus 1.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut nan ada saat ini adalah partai-partai di KIM solid mendukung pemerintahan Jokowi dan mendukung keberlanjutan pemerintahan Prabowo.

"Persoalan koalisi lantaran memang sangat berkawan dan sangat solid, setiap kontestan politik berkonsultasi dengan Pak Jokowi sebagai presiden maupun Pak Jokowi sebagai pribadi itu adalah sesuatu nan sangat wajar," kata Nurdin dalam Political Show di CNN Indonesia TV, Senin (24/6) malam.

Menurut Nurdin, bukan perihal asing jika nantinya Jokowi ikut dalam proses pilkada di suatu wilayah jika ada partai politik nan meminta.

"Mungkin tergantung partai mana nan memerlukan daripada beliau, dulu era Pak SBY pernah juga turun kampanye untuk Ibu Khofifah misalnya. Itu kan lantaran ada permintaan," ujarnya.

Dalam kesempatan nan sama, personil Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan dalam konteks Pilkada, setiap wilayah punya dinamika masing-masing.

Oleh karenanya, menurutnya tidak bisa disimpulkan koalisi di Pilkada kudu terjalin dari 4 partai di KIM.

"Setiap wilayah punya kekhasan masing masing, dinamika masing-masing, tidak mungkin bisa menggeneralisir suatu daerah, semua wilayah bisa digeneralisir bahwa ini kudu koalisi 4 partai politik. Tidak segampang itu mengurus pilkada nan dinamikanya lebih pelik, lebih complicated di daerah," ujarnya.

Ia menyebut apalagi tidak menutup kemungkinan terjadi koalisi antara partai di luar dengan KIM saat Pilkada.

"Bahkan tidak menutup kemungkinan partai partai di luar KIM itu juga berasosiasi dengan partai-partai KIM di beragam daerah," ujarnya.

(wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional