Gunung Marapi Erupsi Lagi, Sudah Meletus 23 Kali hingga Selasa Siang

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 11 Jun 2024 13:18 WIB

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) tetap terus erupsi hingga Selasa (11/6) siang. Gunung Marapi di Sumbar erupsi lagi. (ANTARA FOTO/Al Fatah)

Padang, CNN Indonesia --

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) tetap terus erupsi hingga Selasa (11/6) siang. Gunung nan terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu meletus disertai lontaran abu vulkanik setinggi satu kilometer dari puncak.

Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Gunung Marapi di Kota Bukittinggi mencatat, sejak awal Juni hingga hari ini tercatat sudah terjadi 23 kali letusan dan 295 kali hembusan.

'Sesuai dengan nan terekam, sudah 23 kali letusan dan 295 kali hembusan," terang Kepala PGA Marapi, Ahmad Rifandi kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, erupsi terakhir terekam pada pukul 11.37 WIB siang ini. Letusan disertai lontaran abu vulkanik 1 Kilometer dari atas puncak.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2024 pukul 11:38 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1000 meter di atas puncak," katanya.

Menrut Rifandi, erupsi terekam di seismogram dengan amplotudo maksimum 7,2 milimeter dengan lama sekitar 35 detik.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal kea rah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7,2 mm dan lama 35 detik," katanya lagi.

Selain siang ini, letusan juga terjadi Selasa pagi, tepatnya pukul 07.12 WIB. Erupsi disertai lontaran abu vulkanik setinggi separuh kilometer dari puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III Siaga, sehingga masyarakat diminta menjauh dan tidak beraktivitas pada radius 4,5 kilometer dari kawah.

Warga juga diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas guna menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya nan disebabkan oleh abu vulkanik.

(ned/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional