Harga Tiket Pesawat Mahal Sebabkan Distribusi Wisatawan Tidak Merata

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Budijanto Ardiansjah, menilai mahalnya nilai tiket pesawat domestik membikin pengedaran visitor hanya terpusat di wilayah tertentu. Menurutnya, perihal ini membikin perkembangan wisata terhambat.

“Seandainya tiket domestik murah, penyebaran bagus. Mereka nan datang ke Indonesia sekalian datang ke beberapa kota,” kata Budijanto saat ditemui Tempo di Kantor Asita, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Oktober 2024.

Ia menambahkan, mahalnya nilai tiket pesawat domestik membikin visitor asing terpusat di beberapa wilayah tertentu saja. Jika sudah di Bali, kata dia, visitor cukup berat untuk melanjutkan terbang ke lokasi wisata di pulau lain.

Menurut Budijanto, masalah nilai tiket pesawat domestik menjadi salah satu pembahasan saat dia ikut rapat berbareng Indonesia National Air Carriers Association alias INACA. Sebetulnya saat ini, kebanyakan maskapai penerbangan sudah bangkit dari keterpurukan di masa pandemi. Sayangnya, menurut Budi, nilai tiket tak kunjung kembali seperti sebelum pandemi melanda pada 2020.

Lebih lanjut, Budijanto menilai salah satu aspek nan membikin nilai tiket pesawat semakin mahal adalah sistem double tax. Menurutnya nilai tiket pesawat sudah dikenakan pajak saat dijual oleh maskapai. “Saat pemasok travel menjualnya kelak juga dikenakan pajak tambahan. Jadi gimana enggak mahal,” keluhnya.

Selain itu, dia berambisi pasar industri penerbangan Indonesia lebih terbuka lagi. Lebih banyak maskapai nan ada, menurutnya, dapat membikin nilai lebih bersaing. “Kita tahu sekarang bumi penerbangan Indonesia pemainnya sedikit ya, duopoli,” katanya.

Iklan

Untuk itu, Budijanto berambisi ada gebrakan di era pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nan bakal dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif alias Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa nilai tiket pesawat sudah mulai mengalami penurunan. “Tiket (pesawat) sekarang sudah mulai berangsur turun,” katanya saat ditemui di instansi Kementerian Parekraf, Jakarta Pusat, pada Senin, 14 Oktober 2024.

Sandiaga mengatakan telah mengontak kepala utama maskapai Garuda Indonesia beberapa waktu lalu. Penurunan nilai tiket, kata dia, sejauh ini bertindak untuk beberapa jenis tiket pesawat dan di waktu-waktu tertentu.

Hanin Marwah berkontribusi pada penulisan tulisan ini.

Pilihan editor: Kemenkop UKM Bakal Dipisah, Ini Tanggapan Teten Masduki

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis