Hasto PDIP Irit Bicara soal Posisi Harun Masiku hingga Simeon: Cukup

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tak banyak berbincang saat ditanya soal mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku hingga hubungannya dengan advokat Simeon Petrus.

Momen itu terjadi saat Hasto usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan suap nan menjerat mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku.

Mulanya, awak media bertanya apakah Hasto sering berkomunikasi dengan Simeon. Selain itu, apakah handphone nan disita interogator KPK itu nan digunakan untuk berkomunikasi dengan Simeon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cukup cukup," ujar Hasto.

Awak media lampau bertanya apakah Harus mengetahui perihal Harun Masiku.

"Cukup," kata Hasto.

Selanjutnya, awak media kembali bertanya apakah betul Simeon sering menghubungi Hasto. Lalu, apakah Hasto berangkaian dengan Simeon dan dua mahasiswa nan telah diperiksa KPK sebelumnya.

"Nanti ke penyidik, lainnya tanya ke penyidik," jawab Hasto.

Tak hanya itu, awak media juga bertanya siapa sosok nan dibidik KPK, apakah Hasto secara pribadi alias sebagai Sekjen PDIP.

"Nanti ke interogator ya, interogator KPK nan memberikan keterangan. Saya udah sampaikan ya," kata Hasto.

Adapun Hasto mengaku diperiksa selama 4 jam oleh Tim Penyidik KPK. Ia juga menyatakan handphone miliknya disita.

"Saya di dalam ruangan nan sangat dingin, nyaris sekitar 4 jam. Dan berbareng interogator face to face itu paling lama 1,5 jam, sisanya ditinggal, kedinginan. Dan kemudian pemeriksaan saya belum masuk materi pokok perkara," ungkap Hasto.

KPK diduga telah mengetahui keberadaan Harun nan telah menjadi buron selama empat tahun lebih. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyatakan tim interogator sudah mengonfirmasi info tersebut kepada sejumlah saksi seperti Advokat Simeon Petrus hingga mahasiswa atas nama Hugo Ganda dan Melita De Grave.

"Sebagaimana nan sering kami sampaikan bahwa kami tidak pernah berakhir untuk mencari DPO. Ketika ada info baru nan kemudian masuk ke KPK pasti kemudian kami dalami lebih lanjut. Termasuk ketika mengetahui dugaan keberadaan dari DPO Harun Masiku ini, maka kami panggil orang-orang itu dengan kemudian dikonfirmasi dan didalami ada pihak tertentu nan sebenarnya tahu tapi kemudian tidak menyampaikan info dimaksud," kata Ali.

Harun Masiku mesti berhadapan dengan norma lantaran diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas nan lolos ke DPR namun meninggal dunia. Dia diduga menyiapkan duit sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.

Sementara itu, Wahyu nan divonis dengan pidana tujuh tahun penjara telah mendapatkan program Pembebasan Bersyarat sejak 6 Oktober 2023.

(pop/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional