Hidung Staf LBH Jakarta Patah Dihajar Sepatu Lars Aparat

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 23 Agu 2024 16:51 WIB

Sejumlah massa tindakan tolak pengesahan RUU Pilkada nan ditangkap dan diperiksa diduga mengalami penyiksaan. Tim Advokasi untuk Demokkrasi (TAUD) mengungkapkan sejumlah massa tindakan tolak pengesahan RUU Pilkada nan ditangkap dan diperiksa diduga mengalami penyiksaan. (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Advokasi untuk Demokkrasi (TAUD) mengungkapkan sejumlah massa tindakan tolak pengesahan RUU Pilkada yang ditangkap dan diperiksa diduga mengalami penyiksaan. Salah satu korban kekerasan adalah staf LBH Jakarta berinisial IR.

"Rekan kami, inisial IR itu mengalami tindakan kekerasan nan bagi kami sangat fatal dampaknya ialah patah di bagian hidung dan kemudian sekujur wajahnya mengalami lebam nan dilakukan aparatur keamanan dalam perihal ini berasas keterangan korban dan berasas hasil pemeriksaan dilakukan abdi negara TNI dengan sepatu," ujar Fadhil Alfathan selaku Pengacara publik dari LBH Jakarta nan tergabung dalam TAUD dalam konvensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain staf LBH Jakarta, Direktur Lokataru Del Pedro Marhaen juga ditangkap. Fadhil mengatakan kebanyakan peserta tindakan nan ditangkap mengalami kekerasan baik bentuk maupun psikis dan verbal.

Fadhil menambahkan proses penegakan norma nan melangkah di Polda Metro Jaya (PMJ) tidak sesuai dengan prosedur sebagaimana Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

"Ketika dibawa ke PMJ dalam kondisi shock secara mental, dalam kondisi sakit secara fisik, mereka kudu menjalani proses pemeriksaan. Padahal, pertanyaan pertama dalam seluruh teknis pemeriksaan polisi adalah apakah Anda sehat jasmani alias rohani," ujarnya.

"Pertanyaan pertama saja bagi kami tidak terpenuhi, gimana kita mau beranjak pada proses pemeriksaan dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Tapi, perihal ini nan kemudian dilakukan dan bagi kami condong dipaksakan," sambungnya.

Sementara Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayu Syah Putra belum merespons ketika diminta konfirmasi mengenai dugaan tindakan kekerasan personil Kodam Jaya saat tindakan kemarin.

Gelombang tindakan demonstrasi terjadi di sejumlah wilayah termasuk Jakarta pada Kamis (22/8) kemarin. Aksi turun ke jalan tersebut merupakan bentuk protes publik atas tindakan DPR dan pemerintah nan hendak mengesahkan RUU Pilkada.

Penanganan tindakan tersebut menuai kritik lantaran polisi disebut menggunakan kekuatan berlebih dan bertindak brutal. Setidaknya sebanyak 301 orang ditangkap dalam tindakan demonstrasi tersebut.

Rinciannya berada di Polres Metro Jakarta Pusat sebanyak 108 orang, Polres Metro Jakarta Timur 143 orang, dan Polda Metro Jaya 50 orang.

"Total ada 301 nan diamankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (23/8).

Ade Ary menyebut beberapa di antaranya merupakan anak-anak alias mereka nan tetap berumur di bawah 18 tahun. Namun, dia tak menyebut jumlahnya secara rinci.

(ryn/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional