TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pekan lalu. Menurut info perdagangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup di level 7.520 alias menguat 0,33 persen dalam sepekan lampau hingga akhir perdagangan, Jumat, 11 Oktober 2024. Saat ini, IHSG tercatat bergerak konsolidasi dengan range support di level 7.400-7.500 dan resistance 7.600.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani mengatakan selama IHSG tidak keluar dari area konsolidasinya saat ini, maka IHSG condong bakal melanjutkan konsolidasi hingga aliran biaya asing mulai masuk kembali.
Dimas mengutip tren kenaikan nan terjadi pada indeks saham global, seperti Dow Jones, S&P 500, dan FTSE 100 Index, nan sukses mencatatkan level tertinggi barunya pekan lalu. Dengan itu, dia memprediksi, IHSG juga berpotensi mengalami kenaikan dalam waktu dekat.
“Sebagai referensi pada Juli lalu, pergerakan indeks saham dunia mengalami kenaikan terlebih dulu baru diikuti oleh kenaikan pada IHSG,” kata Dimas dalam keterangan tertulisnya.
Penguatan IHSG pada pekan lalu, ialah 7-11 Oktober 2024 ditopang oleh dua top gainers, ialah IDX Property dan IDX Technology. Berdasarkan pemaparan Dimas, IDX Property naik 4,4 persen dalam sepekan lampau seiring dengan sentimen program pembangunan tiga juta rumah nan digagas presiden terpilih Prabowo Subianto dan siap digarap oleh Asosiasi Real Estate Indonesia.
Dimas juga menyebut rencana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menghapus pajak properti alias perumahan menjadi katalis positif bagi sektor properti untuk meningkatkan permintaan terhadap produk perumahan. Pajak nan bakal dihapus adalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penerimaan Negara (PPN) nan saat ini totalnya mencapai 16 persen.
“Namun pemerintah juga kudu memerhatikan dari sisi daya beli masyarakat nan terus turun sepanjang tahun ini,” ujar Dimas.
Selanjutnya: Adapun, tiga sentimen utama nan dikatakan memengaruhi pasar....
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya