Indeks Manufaktur Turun, Arsjad Rasjid: Industri Nasional Perlu Waspada

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi penurunan Prompt Manufacturing Index (PMI-BI) dibandingkan kuartal sebelumnya. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, penurunan PMI-BI ini menjadi sirine waspada bagi pelaku ekonomi nasional.

“Ada tanda-tanda kudu memastikan gimana upaya (skala) menengah kudu dikuatkan. Banyak terjadi penurunan dan gimana kita meningkatkan ini,” ujarnya saat ditemui usai aktivitas Gen8 Talk 8 Persen Bisa di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.

Selain menjaga volume produksi industri manufaktur, Arsjad mengatakan, industrialisasi Indonesia perlu bangkit secara keseluruhan. Menurut dia, indeks PMI nasional dapat ditingkatkan dengan langkah menciptakan lebih banyak industri di tanah air.

Oleh lantaran itu, dia mendorong generasi muda agar menciptakan industri nan dapat dimulai dari skala mini terlebih dahulu. “We have to create more industry. Di situlah manufacturing kita nan kudu kita bangun agar dari PMI naik, semua naik,” kata dia.

Meski demikian, Direktur Utama PT Indika Energy itu menilai, menciptakan industri baru bukanlah persoalan nan mudah. Oleh lantaran itu, selain mendorong industrialisasi, menurut dia, krusial bagi Indonesia untuk mempunyai kebijakan nan pro industri. “Harus ada kebijakan dari pusat ke wilayah dan kepastian norma baru kita bisa lari,” ucap Arsjad.

Iklan

Sebelumnya, BI mencapat PMI-BI pada kuartal ketiga tahun 2024 berada di level 51,54 persen. Meski tetap tergolong ekspansif, tetapi nomor ini mengalami penurunan dibanding dengan kuartal sebelumnya nan berada di level 51,97 persen.

Adapun, dari tiga parameter PMI-BI, terdapat dua parameter nan mengalami perlambatan, dan satu mengalami peningkatan. Indikator pertama, volume produksi tercatat melambat dari 53,56 persen pada kuartal kedua tahun 2024 menjadi 52,65 pada kuartal ketiga. Kedua, volume total pesanan peralatan input juga tercatat mengalami perlambatan dari 52,54 persen pada kuartal kedua, menjadi 52,26 persen di kuartal ketiga. Sedangkan pada parameter ketiga, volume persediaan peralatan mengalami peningkatan. Dari 53,13 persen pada kuartal kedua menjadi 53,50 persen pada kuartal ketiga tahun ini.

Pilihan editor: Jurus UGM Muluskan Jalur Produk Riset Kampus Masuk Pasar Industri, Sudah Ada 30 Spin-Off Company

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis