TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia resmi mengusulkan keanggotaan dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CP-TPP). Pengajuan aksesi Indonesia dalam perjanjian itu, kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, telah disampaikan pemerintah kepada Selandia Baru sebagai negara penyimpan alias depository country.
Pengajuan ini merupakan langkah untuk melengkapi proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Airlangga menyatakan, keanggotaan ini bakal mereformasi ekonomi dalam negeri sekaigus membuka pasar-pasar baru, terutama di negara-negara Amerika Latin.
“Apalagi sasaran pemerintahan mendatang, kami juga sudah melaporkan kepada presiden terpilih (Prabowo Subianto) dan pengarahan dari presiden terpilih juga untuk segera memulai proses,” kata Airlangga dalam konvensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024.
Dengan keanggotaan Indonesia di CP-TPP, Airlangga menyatakan pemerintah bakal memberlakukan kebijakan dengan standar tinggi. Dia berambisi perihal ini dapat meningkatkan impor dan ekspor dan perdagangan dengan negara-negara personil CP-TPP. “Kami berambisi minimal dari sini naikkan (ekspor) 10 persen aja bisa dicapai."
Airlangga mengklaim, pengajuan ini disampaikan pemerintah dalam waktu nan tepat. Musababnya, pada Desember kelak Inggris bakal menjadi salah satu negara pertama nan masuk dalam keanggotaan CP-TPP. Inggris melalui proses pengajuan itu selama 2,5 tahun.
Iklan
Momentum nan tepat juga diklaim Airlangga disebabkan ekonomi bumi tetap tumbuh sekitar 3,5 persen. Dia menilai perjanjian ini sebagai upaya perbaikan situasi perdagangan pasca-Pandemi Covid-19. “Sehingga pada saat kelak bumi recover 2-3 tahun lagi kuenya sudah membesar, nah kita sudah ada di dalam,” katanya.
Indonesia bukan negara pertama nan mengusulkan keanggotaan CP-TPP. Sebelumnya, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Singapura telah menjadi personil organisasi perdagangan bumi itu. Airlangga berharap, keanggotaan Indonesia di CP-TPP bisa memperkuat posisi Indonesia di ASEAN.
Pengajuan ini menambah panjang daftar negara-negar nan tengah memproses keanggotaan mereka dalam CP-TPP. Mereka antara lain Cina, Taiwan, dan Kosta Rika. Berkacar dari proses Inggris, Airlangga memprediksi Indonesia bakal resmi berasosiasi dengan CP-TPP pada 2026–2026.
Pilihan Editor: Menteri Airlangga Minta PLTU Bebas Emisi