TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia mau masuk dalam beberapa golongan ekonomi di bumi untuk mencari kesempatan terbaik. Karena itu, Prabowo menyatakan kemauan Indonesia berasosiasi dalam BRICS—di tengah support Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk masuk Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)—bukan persoalan.
“Saya kira nggak ada masalah,” kata Prabowo dalam keterangan pers usai berjumpa dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Washington DC, 13 November 2024, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. "
Prabowo mengatakan Indonesia juga mengikuti Indo-Pasific Economi Framework (IPEF) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Menurut Prabowo, langkah ini diambil untuk mencari kesempatan terbaik untuk ekonomi Indonesia.
“Kita kudu memikirkan kesejahteraan rakyat kita, kan?” tutur Prabowo.
Sebelumnya, Indonesia memang menyatakan kemauan berasosiasi dalam blok ekonomi BRICS, golongan kerja sama negara berkembang nan terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono resmi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, 24 Oktober 2024.
"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berfaedah kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berperan-serta aktif di semua forum," kata Sugiono.
Sugiono juga memandang prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain mengenai ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia. Lewat BRICS, Indonesia mau mengangkat kepentingan berbareng negara-negara berkembang alias Global South.
"Kami memandang BRICS dapat menjadi kendaraan nan tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan berbareng Global South," kata Menlu Sugiono. "Namun kami juga melanjutkan keterlibatan alias engagement di forum-forum lain, sekaligus terus melanjutkan obrolan dengan negara maju."
Sementara kunjungan kerja Prabowo ke Amerika Serikat, Presiden Joe Biden menyatakan support Indonesia mempercepat permohonan aksesi keanggotaan OECD. Mengutip Antara, support tersebut tercantum dalam arsip pernyataan berbareng Joe Bidan dan Prabowo, nan diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa, 12 November 2024 waktu setempat.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Pemutihan Utang Tidak Berlaku untuk Semua Petani, Misbakhun Dukung Prabowo Bawa RI Masuk Anggota BRICS