Ini Deretan Target Ekonomi Pemerintahan Jokowi yang Gagal Terealisasi hingga Lengser

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo alias Jokowi bakal memasuki masa purnatugas pada Ahad, 20 Oktober 2024. Dia bakal digantikan oleh presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto, nan bakal dilantik berbareng Gibran Rakabuming Raka. Kendati masa pemerintahan Jokowi di periode kedua bakal berakhir, rupanya terdapat beberapa targetnya nan belum terpenuhi. Apa saja? 

Daftar Target Jokowi nan Gagal Terealisasi

Melansir Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-2024, berikut daftar sasaran Jokowi nan belum tercapai dan realisasinya:

1. Angka Kemiskinan

Jokowi mematok tingkat kemiskinan di Indonesia turun hingga menjadi 6-7 persen pada 2024. Adapun perbaikan level kemiskinan tersebut termasuk ke dalam sasaran makro pembangunan di pemerintahannya. 

Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase masyarakat miskin tetap di nomor 9,03 persen alias sekitar 25,22 juta orang pada Maret 2024. Persentase itu disebut berkurang 0,33 persen poin dibandingkan pada periode nan sama pada tahun lalu, alias berkurang sebanyak 0,68 juta jiwa. 

2. Tingkat Pengangguran

Kemudian, Jokowi juga berambisi agar tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun hingga menjadi 3,6-4,3 persen pada 2024. Akan tetapi, BPS melaporkan persentase TPT menembus 4,82 persen, alias terdapat sekitar lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja pada Februari 2024. 

3. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan jangka menengah, Jokowi mematok sasaran pertumbuhan ekonomi meningkat rata-rata 5,7-6 persen per tahun. Adapun langkah-langkah strategis nan diberlakukan untuk mencapainya adalah melalui peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

Faktanya, BPS menyebut ekonomi Indonesia semester I 2024 terhadap semester II 2023 hanya tumbuh sebesar 5,08 persen. Sementara itu, ekonomi Indonesia pada 2022 berada di level 5,31 persen, jauh lebih tinggi daripada capaian pada 2021 nan hanya sampai di nomor 3,7 persen. 

4. Rasio Pajak

Dari sisi rasio pajak, Jokowi menginginkan peningkatan rasio pajak menjadi 10,7-12,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2024. Pada 2023, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat rasio pajak hanya 10,21 persen dari PDB, lebih rendah dari tahun sebelumnya, ialah 10,39 persen. 

Iklan

Selain itu, merujuk pada Perpres Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, rasio pajak ditargetkan sebesar 10-10,2 persen pada 2024. Target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan nan tertera dalam arsip RPJPN 2020-2024. 

5. Rasio Gini

Jokowi juga mengharapkan penurunan rasio gini alias tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat hingga di nomor 0,360-0,374. Rasio gini berbobot 0 artinya pemerataan semakin baik, sebaliknya, indeks gini nan mendekati nomor 1 menunjukkan bahwa kondisi kesenjangan semakin buruk. 

Pada Maret 2024, BPS melaporkan bahwa rasio gini di Indonesia adalah sebesar 0,379. Angka tersebut hanya menurun 0,009 poin jika dibandingkan dengan gini ratio pada periode nan sama di tahun sebelumnya, ialah 0,388. 

Daftar Target Jokowi nan Bisa Terealisasi

Sementara itu, sasaran Jokowi nan sukses dicapai meliputi: 

1. Tingkat Inflasi

Dalam arsip RPJPN 2020-2024, Jokowi menginginkan level inflasi memperkuat di nomor 2,7 persen pada 2024. Adapun BPS menyebut inflasi year-on-year pada September 2024 sebesar 1,84 persen, sehingga lebih rendah dari pemisah maksimum nan ditetapkan. 

2. Pertumbuhan Investasi

Selanjutnya, Jokowi juga menargetkan pertumbuhan investasi sebesar 6,6-7 persen per tahun selama masa jabatannya di periode kedua. Dukungan nan diberikan untuk merealisasikan pertumbuhan investasi tersebut utamanya berasal dari perbaikan suasana investasi, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan jasa investasi. 

Faktanya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sebesar 15,24 persen alias Rp 431,48 triliun sepanjang triwulan III 2024. Angka itu meningkat dibandingkan periode nan sama pada 2023. 

Pilihan editor: CELIOS Sebut Masyarakat Minim Dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis