Ini 'Oleh-oleh' Prabowo dari Kunjungan ke Rusia dan Turki

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, nan juga presiden terpilih, melaporkan hasil kunjungannya ke luar negeri kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.

"Saya baru tiba kemarin sore, jadi saya hari ini minta waktu laporan ke Presiden, kunjungan saya (ke luar negeri) kemarin," ujar Prabowo.

Ia mengatakan dalam kunjungan ke luar negeri, antara lain menghadiri pembukaan Olimpiade di Paris, Prancis dan berjumpa empat mata dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Prabowo juga ke Turki berjumpa Presiden Recep Tayyip Erdogan, ke Rusia berjumpa Presiden Vladimir Putin, ke Serbia berjumpa Presiden Aleksandar Vui, serta ke Albania.

Berikut sejumlah hasil lawatan Prabowo:

Prabowo saat berjumpa dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Kremlin, Rabu, 31 Juli 2024, antara lain bicara tentang rencana Moskow membuka instansi Konsulat Jenderal Rusia di Bali.

"Kami menyambut baik rencana Rusia membuka Konsulat Jenderal di Bali. Kami mendukung penuh rencana itu," kata Prabowo ke Putin sebagaimana disiarkan oleh sejumlah stasiun TV asing nan meliput langsung di Kremlin.

Pemerintah Rusia pada 20 Juli 2024 mengumumkan rencana membuka Konsulat Jenderal di Denpasar. Rencana itu telah dibuat dengan diterbitkannya peraturan pemerintah dan ditandatangani oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada bulan lalu.

Prabowo saat berjumpa dengan Putin, pun mendukung adanya lebih banyak penerbangan langsung dari Moskow ke Bali, nan saat ini telah dibuka salah satunya oleh maskapai Rusia, Rossiya Airlines. Prabowo berambisi ke depan ada lebih banyak maskapai Rusia nan membuka jalur penerbangan langsung ke Bali.

Dalam pertemuan 30 menit itu, Prabowo juga menjajaki kesempatan kerja sama mengembangkan teknologi pembangkit listrik menggunakan nuklir dengan Rusia.

"Di sektor daya nuklir, saya membahas ini dengan beberapa lembaga mengenai di Rusia, kemungkinan kita bekerja sama pada bagian reaktor modular dan reaktor utama," kata Prabowo ke Presiden Putin.

Reaktor nuklir merupakan salah satu komponen krusial dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia saat ini merupakan salah satu negara di bumi nan kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.

Prabowo juga menyampaikan sikap dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia juga tak bakal berubah meskipun kelak ada pergantian kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo pada 20 Oktober 2024.

Presiden Putin merundingkan perkembangan perjanjian area perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia.

Kami juga berambisi bahwa perjanjian area perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia nan nyaris dipersiapkan untuk ditandatangani juga bakal memegang peran nan sangat positif dalam pengembangan hubungan perdagangan dan ekonomi kita,” kata Putin.

Putin mengatakan pasar Eurasia cukup besar dan luas. Begitu juga dengan pasar Indonesia, negara dengan masyarakat nan berjumlah nyaris 300 juta jiwa, juga sangat menarik bagi Rusia.

Berikutnya: 75 Tahun Hubungan Rusia-Indonesia

  • 1
  • 2
  • 3
  • Selanjutnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis