Ini Respons Kemenkeu soal Ramai Opsi Bailout untuk Selamatkan Sritex

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, membeberkan beberapa upaya nan bakal dilakukan untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk. alias Sritex. Sebelumnya perusahaan tekstil legendaris tersebut dinyatakan pailit setelah digugat di Pengadilan Niaga Semarang.

Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyan Indrawati itu mengatakan saat ini tugas Kementerian Keuangan baru sebatas membantu kelancaran ekspor dan impor. Ketika ditanya mengenai opsi biaya talangan alias bailout dari pemerintah, dia belum bisa memastikan. “Kalau itu kita juga belum bisa menyampaikan,” ujar Deni, dikutip Kamis, 31 Oktober 2024.

Deni juga enggan berkomentar apakah ada biaya unik nan disiapkan untuk membantu perusahaan, lantaran masalah ini tetap dikaji secara intensif. Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah berupaya memastikan proses pemesanan dan pengiriman peralatan dari dan ke luar negeri tetap berjalan. Keringanan lewat Bea dan Cukai ditujukan agar Sritex dapat menyelesaikan kontrak-kontrak sebelumnya, lantaran perusahaan sangat berjuntai pada ekspor dan impor. 

Sebelumnya Presiden Prabowo sempat mengadakan rapat terbatas membahas perihal ini di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Sesuai pengarahan presiden, dia berujar, koordinasi dengan kementerian teknis lain terus dilakukan. Seperti dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Tenaga Kerja. 

Sinyal bailout sebelumnya dipaparkan oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Reni Yanita. Reni membenarkan saat ditanya awak media mengenai biaya talangan dan insentif untuk Sritex. “Ya, seperti itu (ada insentif alias biaya talangan), kelak lihat modelnya disusun. Akan dijadwalkan lebih lanjut, ini kan (keputusan) berbareng dengan kementerian lain,” ujarnya di instansi Kemenperin, Senin, 28 Oktober 2024.

Iklan

Namun perihal itu sempat dibantah Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Selama berbincang dengan Sritex pada 28 Oktober, tidak ada pembahasan mengenai biaya talangan. Agus mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dua skema pengamanan Sritex. Kedua skema tersebut berjuntai pada hasil proses norma nan tengah dijalani oleh perusahaan. Namun dia enggan menjelaskan skema apa nan disiapkan untuk pengamanan perusahaan.

Oyuk Ivani Siagian berkontribusi dalam penulisan tulisan ini

Pilihan Editor: Bagaimana Nasib Saham Retail nan Tertahan Usai Sritex Pailit

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis