IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - IIndonesian Petroleum Association alias IPA kembali menggelar konvensi dan pameran namalain Convex. IPA Convex ke-48 itu bakal dihelat pada 14 hingga 16 Mei 2024 di ICE BSD, Tangerang. 

Adapun IPA Convex tahun ini bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region. Direktur IPA, Greg Homan menjelaskan tema itu menggambarkan peran krusial industri hulu migas di Indonesia dalam melestarikan kesiapan energi di era transisi. 

Menurut dia, Indonesia mempunyai potensi terhadap negara lain di wilayah area regional. Potensi itu terlihat saat Indonesia sukses menemukan sumber daya gas raksasa di akhir tahun lalu, sehingga memicu angan atas peningkatan produksi migas dan ketahanan energi.

Ia berujar aktivitas IPA Convex 2024 dapat dimanfaatkan untuk menarik kembali investasi migas ke Indonesia. "Indonesia kembali muncul dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi global," ujar Greg saat Press Conference Road to IPA Convex 2024 di Bale Nusantara, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.

Terlebih, pemerintah saat ini mendukung pengembangan proyek CCS/CCUS di Indonesia dengan mengeluarkan izin tersebut. Dukungan itu dapat membuka kesempatan upaya baru di bagian CCS/CCUS, khususnya sebagai CCS Hub di Asia.

Ketua Panitia IPA Convex Krishna Ismaputra mengatakan kehadiran CCS dapat membantu industri lain di Indonesia, khususnya industri nan banyak mengeluarkan emisi. "Sebut saja, industri pembangkit, semen, baja, dan sebagainya," kata dia. 

Iklan

Namun, proyek pembangunan itu memerlukan investasi nan besar. Salah satu langkah untuk menarik penanammodal tersebut dengan menghadirkan topik Enablers for Cross Border CO2: G2G Bilateral Cooperations di aktivitas IPA Convex 2024. 

Khusus topik tersebut diadakan pada hari ke dua, Rabu, 15 Mei 2024 pada pukul 09.00. "Topik itu spesial sekali, nan datang dari (pemerintahan) Singapura, Jepang, Korea Selatan," ucap Krishna.

Secara keseluruhan aktivitas ini menyiapkan 160 papers untuk technical program. Lalu 6 sesi plenary, 2 sesi spesial, pameran fosil dan digitalisasi, green technology groove, serta program baru ialah pembahasan mengenai teknologi.

Pilihan Editor: Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis