Istana Bantah Hasto soal Jokowi Pakai Penegak Hukum untuk Intimidasi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) nan disebut menggunakan instrumen norma untuk mengintimidasi pihak tertentu.

"Tidak betul tuduhan nan disebarkan oleh bapak Hasto Kristiyanto nan menyebut Presiden Jokowi menggunakan penegak norma untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu," kata Ari saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (18/8).

"Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video nan disebutkannya sebagai bunyi Presiden Jokowi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ari menyebut rekaman video tersebut merupakan potongan pidato alias sambutan Presiden pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul tanggal 13 November 2019.

Ia juga menegaskan sambutan Presiden pada rapat koordinasi itu bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media.

"Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan dugaan dan persepsi nan tidak tepat," kata dia.

Ari pun menjelaskan konteks pernyataan Presiden dalam aktivitas tahun 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak manapun nan main-main dan menghalangi agenda besar pemerintahannya lima tahun ke depan.

Adapun agenda besar nan dimaksud adalah pembuatan lapangan kerja dan memperbaiki keahlian ekspor dan impor nan tujuannya demi kepentingan bangsa.

"Bahkan dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan abdi negara penegak norma agak tidak menjerat orang nan tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat alias pelaku-pelaku upaya nan sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya tiba-tiba memutarkan rekaman audio kepada wartawan nan diduga berisi bunyi Presiden Jokowi nan berbincang mengenai penegakan norma dengan membisiki ketua KPK, Jaksa Agung, hingga Kapolri.

Mulanya, Hasto ditanya awak media mengenai Ketum NasDem Surya Paloh nan membatalkan support kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Hasto menyebut keputusan itu tidak seperti kebiasaan Paloh dalam berpolitik. Namun, dia menyebut PDIP tak mau mencampuri rumah tangga NasDem.

Setelah menyinggung adanya upaya menekan, lalu, Hasto mengaku mendapati sebuah video nan beredar berisi bunyi Jokowi bakal menggunakan norma dengan membisiki abdi negara penegak hukum.

Kemudian, Hasto bertanya kepada awak media apakah sudah mendengar alias memandang video tersebut. Awak media menjawab belum nan kemudian direspons Hasto dengan memutar audio dari video tersebut.

Meski begitu, Hasto tak menjelaskan dimana, dengan siapa, dan apa konteks dari bunyi nan diduga diucapkan Jokowi itu.

Berikut isi rekaman audio nan diduga bunyi Jokowi itu.

"Jangan main-main, nan gigit saya sendiri. Lewat langkah saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan bakal saya bisikin aja, di sana ada nan main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri kan ndak mungkin," kata Jokowi.

Hasto pun menilai Jokowi kudu menjelaskan video nan beredar tersebut lantaran dianggap tidak bijak.

Ia mengaku memutarkan audio dari video tersebut lantaran bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia nan ke-79.

(khr/mik)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional