Istana Jelaskan Maksud Jokowi Ditinggal Ramai-ramai: Itu Jokes Politik

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 27 Agu 2024 16:28 WIB

Pihak Istana meluruskan maksud pidato Presiden Jokowi nan menyinggung ada pihak datang beramai-ramai dan pergi meninggalkan ketika hendak pergi. Pihak Istana meluruskan maksud pidato Presiden Jokowi nan menyinggung ada pihak datang beramai-ramai dan pergi meninggalkan ketika hendak pergi. Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi meluruskan maksud pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Kongres NasDem pada Minggu (25/8) lampau nan menyinggung ada pihak nan datang beramai-ramai dan pergi meninggalkan ketika hendak pergi.

Hasan mengatakan perkataan Jokowi itu hanya guyonan nan disampaikan dalam aktivitas salah satu parpol. Menurutnya publik tidak bisa serta merta mengartikan guyonan tersebut sebagai curhatan pribadi Jokowi.

"Menurut kami itu bukan berfaedah Pak Presiden mengatakan ada nan meninggalkan beliau, tapi lebih kepada melempar jokes segar dalam politik," kata Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab menurutnya hingga saat ini elite politik tetap berbareng dengan Jokowi.

Adapun Hasan menjelaskan guyonan Jokowi itu salah satunya disampaikan kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh nan dianggap bukan orang nan bakal meninggalkan Presiden.

Begitu pula dengan elite partai politik lain. Menurutnya, andaikan Jokowi diundang ke aktivitas lain pun, misalnya PAN, dia bakal berbual dengan perihal serupa.

"Jadi itu lebih kepada jokes-jokes segar dalam politik saja. Tidak ada maksud nan seperti dibayangkan oleh teman-teman seperti itu," kata dia.

Hasan kemudian menyatakan sampai hari ini pemerintahan melangkah baik. Dukungan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi pun menurutnya melangkah solid hingga menjelang akhir masa jabatannya.

"Bahkan dari partai-partai nan kemarin juga punya pilihan politik berbeda, tetap stay dan tetap ada menteri-menterinya nan ada di Kabinet," ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyinggung ada pihak nan datang beramai-ramai dan meninggalkan ketika hendak pergi.

Jokowi tak menjelaskan pihak nan dia maksud dalam pidatonya tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa Surya Paloh dan NasDem tidak bakal melakukan perihal nan demikian.

"Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai," kata Jokowi dalam pidatonya di pembukaan Kongres ke-III Partai NasDem, Jakarta, Minggu (25/8).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung pernah mencapai kesepakatan, hanya berselang sepekan, kesepakatan itu berubah. Ia menyebut perihal itu merupakan suatu perihal nan lumrah dalam politik. Perbedaan merupakan suatu keniscayaan.

(khr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional