Janji Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Atasi Kemacetan Jakarta

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga calon gubernur DKI Jakarta menjanjikan beragam solusi untuk mengatasi kemacetan nan kondisinya semakin parah. Usulan itu mereka sampaikan ketika menjawab pertanyaan mengenai subtema transportasi terintegrasi dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada Jakarta 2024 nan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI. 

Berdasarkan info Tomtom Traffic Index, Jakarta berada di ranking ke-29 sebagai kota termacet di dunia. Warga disebut memerlukan 53 persen ekstra waktu lebih lama untuk mencapai tempat tujuan selama jam sibuk dibandingkan waktu perjalanan normal. 

Jumlah kendaraan di ibu kota pada 2023 melonjak 24,3 persen dari 2017, sehingga mencapai 21,9 juta unit menurut info Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI. Aspek transportasi umum dan mobilitas dianggap sebagai kelemahan terbesar Jakarta untuk menjadi kota global. 

“Pertanyaan, gimana program strategis dalam lima tahun kepemimpinan Anda untuk mengatasi kemacetan di Jakarta?” kata moderator debat, Anisha Dasuki saat membacakan pertanyaan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024. 

Dharma Pongrekun Bakal Mengoptimalkan Apa nan Sudah Ada

Calon gubernur DKI nomor urut 2 Dharma Pongrekun mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab. Dia mengatakan bakal mengoptimalkan segala sesuatu nan sudah ada, terutama manajemen. 

“Tidak perlu menambah armada, manajemen diperbaiki, dioptimalkan, pastikan setiap trek itu jaraknya 10 menit. Kemudian, dipastikan keamanan, agar disabilitas, lansia (lanjut usia), ibu-ibu mengandung mendapatkan maintenance atau treatment khusus,” ucap Dharma. 

Dia juga memastikan penggunaan kendaraan kudu nyaman, misalnya keberadaan AC nan berfaedah dengan baik dan aroma di dalam kendaraan tidak boleh pengap. Oleh karena itu, dia menilai perlu menanamkan budaya antre kepada anak-anak sejak usia dini. 

“Masukkan ke dalam kurikulum, agar budaya antre ini ada di dalam etika kita. Kemudian, baru kita evaluasi, apakah perlu ditambahkan (armada), jika perlu baru kita tambahkan, jangan kita mengeluarkan anggaran, tetapi kita sebenarnya tidak tahu aspek mana nan perlu diperbaiki,” ujar Dharma. 

Selanjutnya, dia mengatakan, untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, perlu membikin area tersentralisasi, sehingga transportasi umum bisa terkonsolidasi. Selain itu, dia menyebut perlu adanya mikrotransportasi nan mempunyai jarak minimal 500 meter dari permukiman untuk terhubung dengan transportasi massal, seperti MRT dan LRT.

Iklan

“Kemudian juga, disiapkan kantong-kantong parkir nan nyaman dan aman, agar banyak orang nan mau naik transportasi umum, lantaran keamanan kendaraan nan tinggal (di parkiran) itu terjamin,” kata Dharma. 

Selanjutnya baca: Ridwan Kamil Akan Menerapkan WFH
  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis