Jenazah Co-Pilot Mayor Purn Suwanda Dibawa ke Cirebon

Hal itu dilakukan usai tim forensik Rumah Sakit (RS) Polri Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan pemeriksaan luar alias identifikasi terhadap jenazah co-pilot pesawat latih jenis Tecnam P2006T tersebut pada Senin dinihari.

Sedangkan dua jenazah lainnya, ialah pilot pesawat Pulung Darmawan dan teknisi alias mekanik Farid Ahmad tetap berada di RS Polri.

Rencananya, setelah proses identifikasi selesai, kedua jenazah juga bakal langsung diserahkan kepada pihak keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Kepala RS Polri Brigjen Polisi Hariyanto mengatakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, termasuk Inafis Bareskrim Polri tengah bekerja untuk melakukan proses identifikasi alias pemeriksaan luar saja.

Menurut dia, untuk proses identifikasi alias pemeriksaan luar tidak memerlukan waktu nan lama lantaran kondisi jenazah tidak mengalami kerusakan nan parah. Namun, untuk autopsi (mengetahui penyebab kematian) memerlukan waktu nan relatif lama.

"Kalau autopsi memerlukan waktu nan lama lantaran autopsi itu untuk mengetahui penyebab kematian lantaran apa. Mungkin banyak sekali alternatif-alternatifnya nan memerlukan pemeriksaan lanjutan nan lain sehingga agak lama," kata Hariyanto.

Menurut dia, tidak ditemukan luka bakar pada tiga jenazah korban pesawat jatuh tersebut.
"Luka bakar tidak ada, tapi hanya luka tumbukan nan sangat keras. Bisa dibayangkan jatuh dengan terbentur," kata Hariyanto.

Menurut dia, perwakilan dari Indonesia Flying Club sudah mendatangi RS Polri untuk memberikan informasi, seperti ciri-ciri korban dan busana nan dikenakan korban sebelum meninggal.

Data tersebut kemudian dicocokkan dengan info post mortem oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk memastikan identitas korban.

"Untuk ante mortemnya identitas sudah kita terima. Tapi, untuk post mortemnya kelak kita baru bakal laksanakan, apakah jadi autopsi alias hanya identifikasi dan pemeriksaan luar saja," kata Hariyanto.

Dia menjelaskan bahwa identitas pada ketiga jenazah itu sama seperti nan sempat terungkap ke publik. Yakni, Pulung Darmawan, Suwanda dan Farid.

Hal itu juga berasas info ante mortem nan diperoleh dari pihak kerabat para korban. "Sesuai, ya itu info dari nan beredar juga seperti itu (identitas korban) nan masuk ke kita seperti itu. Ya untuk ante mortemnya sama," katanya.

Sebuah pesawat ringan jatuh di Kawasan Lapangan Sunburst, BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (19/5) sekitar 14.09 WIB. Dalam kejadian tersebut, terdapat tiga korban jiwa nan terdiri dari pilot, co-pilot dan mekanik.