TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Prabowo Subiyanto mematok sasaran membangun 3 juta hunian setahun, sehingga satu periode pemerintahan selama 5 tahun ada 15 juta rumah nan dibangun.
"Bukan tiga juta (satu periode pemerintahan). Kita mau bikin tiga juta rumah setiap tahun," ujar Ketua Satuan Tugas Perumahan presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.
Hashim mengatakan, bahwa program pembangunan tiga juta rumah setiap tahun itu terdiri dari pembangunan 1 juta apartemen di perkotaan per tahun dan dua juta unit rumah di pedesaan per tahun.
Menurut dia, pembangunan dua juta rumah di pedesaan setiap tahunnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan.
Hashim mengungkapkan, di stasiun-stasiun kereta api di area Jabodetabek dapat dibangun apartemen transit oriented development (TOD) nan bakal terkoneksi dengan stasiun-stasiun tersebut.
"Yang kudu diutamakan adalah rakyat kecil, jangan kelas menengah atas. Maka dari itu sarana publik seperti kereta api itu kudu untuk rakyat kecil, itu sudah perintah. Saya ditugaskan untuk berjumpa dewan PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir sudah mengetahui perihal tersebut, ada 27 stasiun kereta api di wilayah Jabodetabek, saat ini ada empat stasiun nan sedang dibangun TOD dan terdapat 23 stasiun lagi nan tetap belum. Ini salah satunya adalah Stasiun Manggarai," ujar Hashim.
Menurut dia, di Stasiun Manggarai kemungkinan bisa dibangun apartemen TOD dengan jumlah lantai sekitar 20 alias 40 lantai.
Pembangunan apartemen TOD nan terkoneksi dengan stasiun kereta api di wilayah Jabodetabek bukanlah program baru.
Program TOD sudah dijalankan Kementerian PUPR lantaran dapat menjadi solusi terhadap persoalan urbanisasi nan pesat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, program 3 juta rumah tersebut bagus untuk mengatasi persoalan backlog alias kekurangan rumah nan saat ini mencapai 12,7 juta rumah.
Iklan
Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 10,2 juta unit rumah bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah nan dicanangkan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kalau nan Program Sejuta Rumah hasilnya 10,2 juta unit rumah, tapi ini bukan hanya APBN, termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) semua," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2024.
Sosok Menteri Perumahan
Hashim Djojohadikusumo berambisi menteri perumahan rakyat nan bakal dipilih oleh Prabowo Subianto dalam pemerintahan baru merupakan sosok nan terbuka, terjun langsung ke lapangan, dekat dengan para pelaku dan ekosistem properti.
"Harus sering ke lapangan, sering berjumpa dengan para pelaku (properti), kudu terbuka," ujar Hashim.
Ia mengungkapkan sudah tahu nama nan bakal mengisi posisi menteri perumahan rakyat, namun dirinya dan tim transisi sudah berkomitmen untuk tidak membocorkannya sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada 20 Oktober.
"Saya sebenarnya sudah tahu namanya, tapi saya sudah janji untuk tidak membocorkannya sebelum tanggal 20 Oktober nanti. Sudah diwanti-wanti bahwa nama itu bisa saja dirombak apalagi 5 menit sebelum kabinet diumumkan,” kata Hashim.
Pilihan Editor Uji Coba Berhasil, Jokowi Hari Ini Akan Mendarat di Bandara IKN dengan Boeing Kepresidenan