ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Jumat, 28 Jun 2024 14:13 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/6) membahas peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN).
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian datang paling awal sekitar pukul 13.29 WIB.
"Ya mengenai kemarin lah, nan pasti bakal melakukan evaluasi," kata Hinsa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disusul Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menkumham Yasonna Laoly, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
PDN lumpuh lantaran diserang peretas. Akibatnya, 210 lembaga pemerintah terdampak dan jasa publik berbasis digital terganggu.
Peretasan terjadi sejak 20 Juni. Pusat info nan berlokasi di Surabaya itu diserang dengan modus ransomware.
Pemerintah belum bisa sepenuhnya memulihkan PDN. Peretas pun meminta tebusan hingga Rp131 miliar.
Dalam rapat berbareng Komisi I DPR, BSSN menyatakan tetap melakukan identifikasi forensik untuk memandang apa saja akibat dari peretasan PDN.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta pemerintah membentuk crisis center buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
"Buat crisis center. Crisis center ini salah satunya selalu meng-update," kata Meutya di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (27/6).
Meutya beranggapan crisis center itu juga berfaedah untuk memberikan perkembangan info ke publik ihwal penanganan nan dilakukan pemerintah.
(khr/bmw)
[Gambas:Video CNN]