TEMPO.CO, Palembang - Angka alias jumlah masyarakat miskin di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga saat ini mencapai 984,24 ribu orang dari jumlah keseluruhan masyarakat nan ada di Sumsel. Namun, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel tren tersebut menurun dalam satu tahun terakhir.
Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan, saat ini penurunan jumlah masyarakat miskin telah berkurang hingga 61,4 ribu orang nan sebelumnya berjumlah 1,04 juta orang, jika dibandingkan dengan info bulan Maret 2023 lalu.
"Persentase masyarakat miskin di Sumsel pada Maret 2024 mencapai 10,97 persen, alias berkurang dibandingkan Maret 2023 sebesar 0,81 persen," kata Wahyu Yulianto melalui rilis nan diterima Tempo pada Kamis, 4 Juli 2024.
Faktor Penurunan Angka Kemiskinan di Sumsel
Wahyu Yulianto juga menjelaskan, ada beberapa aspek nan mempengaruhi menurunnya tingkat kemiskinan nan melangkah nyaris satu tahun terakhir, alias tepatnya selama periode Maret 2023 - Maret 2024. Hal itu diantaranya lantaran kenaikan pertumbuhan ekonomi Sumsel pada Triwulan I di Tahun 2024.
"Sumsel mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen secara tahunan (year on year/yoy)," kata dia.
Iklan
Tak hanya pertumbuhan ekonomi saja, Wahyu Yulianto juga mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka alias TPT juga mempengaruhi penurunan nomor kelas menengah kebawah. Dalam perihal ini, menurut catatan BPS Sumsel, TPT di Sumsel juga diklaim telah menurun.
"Pada Februari 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,97 persen. Angka itu terjadi penurunan dibandingkan Februari 2023 nan sebesar 4,53 persen," katanya.
Dari data-data tersebut berkapak kepada nomor Inflasi Sumsel pada periode Maret 2024, nan diklaim relatif terkendali. Ditambah lagi kata Wahyu, pada awal tahun alias pada periode Januari - Maret 2024 beragam program support sosial alias bansos dikucurkan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Diketahui, untuk mengetahui golongan masyarakat menengah kebawah dapat dilihat dari rata-rata pengeluaran per-kapitanya. "Garis kemiskinan pada Maret 2024 adalah sebesar Rp 554.197 per kapita untuk per bulan," kata Wahyu.
Pilihan Editor: Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Cek Harga Tanah di Sekitarnya