KAI Jember Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Sedang Trending 5 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jember - Otoritas KAI Daop 9 Jember melakukan serangkaian antisipasi seiring dengan tingginya potensi musibah hidrometeorologi seperti curah hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya di sejumlah wilayah nan dilalui jalur kereta mulai dari Banyuwangi hingga Probolinggo. Upaya antisipasi itu dalam rangka menjaga keselamatan perjalanan kereta api.

Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa berasas prakiraan cuaca bulan November 2024 nan dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Daop 9 Jember mengalami curah hujan cukup tinggi.

“Dari info prakiraan cuaca nan dibagikan oleh BMKG melalui situs bmkg.go.id, sejumlah wilayah di Daop 9 seperti Kalibaru dan Glenmore di Banyuwangi, Tanggul hingga Kalisat di Jember, Klakah di Lumajang dan sebagian Leces di Probolinggo, pada beberapa hari di bulan November mengalami curah hujan nan tinggi hingga mencapai 400 mm per hari,” kata Cahyo dalam keterangan tertulis nan diterima TEMPO, Senin, 18 November 2024.

Mengantisipasi terjadinya gangguan operasional kereta api nan disebabkan oleh meningkatnya curah hujan, KAI Daop 9 Jember melakukan sejumlah upaya, diantaranya melakukan normalisasi sungai serta drainase di sekitar jalur KA dengan pembersihan sampah dan tanah sedimentasi. 

Disamping itu juga dilakukan penguatan pondasi jalur kereta api, pembuatan talud penahan bangunan jalur KA, pembalakan pohon nan rawan tumbang, hingga mengintensifkan pemeriksaan dan penempatan petugas pada wilayah pantauan khusus.

“Pengecekkan rutin dilakukan dengan Kendaraan Pemeriksa Jalur (KPJ), termasuk menempatkan petugas nan turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur secara aktual,” imbuhnya.

Disamping menyiagakan petugas dan memasang perangkat pendeteksi, KAI Daop 9 juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 8 lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.

AMUS nan disiapkan tersebut berupa pasir dalam karung, alas rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan hingga perangkat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan excavator juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap kondusif dilintasi kereta api.

“Bisnis transportasi pada hakikatnya adalah upaya keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari,” pungkasnya.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis