Kantor Damkar di Sleman Dirampok, Berawal dari Laporan Palsu Ular

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 13 Sep 2024 18:30 WIB

Perampokan terjadi setelah petugas instansi damkar menerima laporan permintaan support tangkap ular masuk rumah, nan diketahui belakangan rupanya palsu. Ilustasi. Perampokan terjadi setelah petugas instansi damkar menerima laporan permintaan support tangkap ular masuk rumah, nan diketahui belakangan rupanya palsu. (Istockphoto/LuckyBusiness)

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman nan berada di Kecamatan Godean, Sleman, DIY, dirampok sekelompok orang, Jumat (13/9) pagi.

Perampokan terjadi setelah petugas di instansi damkar tersebut menerima sebuah laporan permintaan support nan diketahui belakangan rupanya palsu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan kejadian bermulai ketika empat orang petugas piket di instansi damkar menerima laporan melalui call center mengenai ada ular masuk ke rumah penduduk di wilayah Jomboran, Sendangagung, Minggir, Sleman, sekitar pukul 04.20 WIB.

Setelah menerima laporan tersebut, lanjut Ardi, tiga petugas damkar bergegas mendatangi lokasi. Sementara seorang petugas berinisial T (45) berjaga sendirian di kantor.

"Tidak berapa lama kemudian, instansi Pemadam Kebakaran didatangi oleh enam orang tak dikenal," kata Ardi dalam keterangannya, Jumat.

Sebagian dari enam orang tadi lantas mengacungkan senjata tajam berupa celurit dan meminta T untuk menyerahkan tasnya.

Lantaran merasa terpojok, T pun menyerahkan tas miliknya nan berisi dompet serta ponsel.

"Sementara oleh para pelaku, korban (T) dimasukkan ke dalam sebuah bilik (di instansi damkar)," sambung Ardi.

Setelah rombongan pelaku meninggalkan lokasi, T meminta pertolongan ke Kantor Kecamatan Godean.

Ardi mengatakan, kasus ini tengah didalami oleh Polresta Sleman. Sejauh ini polisi memastikan bahwa laporan ular di rumah penduduk nan masuk melalui call center damkar adalah fiktif.

"Pada akhirnya diketahui laporan palsu," tutup mantan Wakapolrestabes Semarang itu.

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional